SuaraJabar.id - Bandung merupakan salah satu daerah destinasi favorit di Indonesia. Salah satu tempat wisata yang cukup memukau bertajuk alam di Bandung adalah Taman Langit Pangalengan.
Wisata di Bandung sangat lengkap. Hal ini dipengaruhi oleh geografinya yang terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi.
Sehingga berbagai jenis wisata, mulai dari wisata sejarah, edukasi hingga wisata alam ada di Bandung.
Salah satu wisata alam yang baru dan banyak diminati oleh wisatawan di Bandung adalah Taman Langit Pangalengan.
Baca Juga:Nataru, Cabai Rawit di Bandung Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram
Tempat wisata ini berada di Desa Sukaluyu, Kecamatan Pangalengan, Bandung. Wisata yang buka 24 jam ini berjarak 60 km dari pusat kota Bandung. Perjalanan bisa ditempuh dengan waktu dua jam.
Taman Langit Pangalengan merupakan tempat wisata yang memiliki konsep Sunrise Point dan Camping Ground.
Pemandangan di kawasan ini sangat mempesona. Kamu bisa menikmati pemandangan dari berbagai arah.
Kabut yang berada di kawasan itu serasa seperti negeri di atas awan. Kamu akan betah berlama-lama di tempat ini. Selain pemandangan dan udaranya yang sejuk, banyak sekali spot-spot yang bisa digunakan untuk foto.
Awalnya kawasan Taman Langit Pangalengan adalah tempat camping. Namun sering berkembangnya waktu, taman ini banyak didatangi orang untuk foto-foto dan nongkrong. Kemudian pengelola membuat sejumlah spot menarik di kawasan itu.
Baca Juga:Bandara Husein Sastranegara Mulai Ramai Jelang Natal dan Tahun Baru
Banyaknya wisatawan yang datang ke Taman Langit Pangelangan karena tempat ini memiliki daya tarik tersendiri, di antaranya:
1. Akses lokasi mudah
Meski berada di daerah pegunungan, lokasi Taman Langit Pangelangan dapat diakses dengan mudah. Seperti telah dijelaskan di atas, tempat wisata ini berjarak 60 km dari pusat kota Bandung. Perjalanan bisa ditempuh dengan waktu dua jam.
Akses jalan menuju ke lokasi cukup baik. Namun ketika akan sampai di lokasi harus hati-hati. Karena jalannya sempit dan masih ada yang berbatu.
2. Pemandangan Alam
Di tempat ini, pengunjung akan menikmati sensasi seperti di atas awan. Pemandangannya bagus, terdiri dari hamparan kebun teh yang sangat luas. Ditambah lagi perbukitan hijau yang menyejukkan mata.
Saat cuaca cerah, wisatawan bisa melihat Puncak Gunung Guntur dan Gunung Cikuray yang berada di arah timur.
Udaranya yang sejuk akan membuat betah siapa saja yang berkunjung ke sini.
3. Banyak spot foto
Tidak perlu diragukan lagi soal spot foto di tempat ini. Banyak spot yang instagramable di Taman Langit Pangalengan. Panorama pemandangan yang indah menjadikan tempat ini banyak spot untuk selfi.
Spot favorit di tempat ini adalah berbentuk panggung dengan kabut tebal. Sehingga seolah bisa memberi efek berdiri di atas awan.
4. View Sunrise dan sunset
Kamu bisa menikmati keindahan sunrise maupun sunset di taman ini. Saat pagi banyak kabut dan awan yang mengelilingi perkebunan. Saat senja suasana semakin sejuk dan nyaman. Kamu bisa menikmati pesona alam sembari menyeruput minuman hangat dan camilan.
5. Lokasi untuk Camping
Hamparan alamnya yang luas dan pemandangan indah membuat tempat ini cocok untuk lokasi camping. Di sini ada tempat khusus untuk camping ground. Kamu bisa membawa peralatan sendiri bersama teman-temanmu untuk melepaskan penat.
Fasilitas Taman Langit Pangalengan
Bernagai fasilitas akan kamu dapatkan saat mengunjungi tempat ini. Di puncak Taman Langit Pangalengan terdapat warung makan yang menyuguhkan menu kopi, camilan, kopi, teh dan lain-lain.
Adapun fasilitas lainnya yakni:
- Mushola
- Toilet
- Area parkir
- Smoking Area
- Spot Foto
- Sunrise Point
- Camping Ground
- Warung Makan
- Fasilitas protokol kesehatan
- dan lain-lain
Harga Tiket Masuk
Taman Langit Pangalengan buka selama 24 jam. Harga tiket masuknya cukup murah. Berikut daftarnya:
- Tiket 1 orang : Rp 10.000
- Mendirikan tenda: Rp 25.000 per tenda (belum termasuk sewa tenda)
- Parkir roda 2: Rp 3000 per motor
- Parkir roda 4: Rp5.000 per mobil
Demikian penjelasan mengenai Taman Langit Pangalengan. Segera masukkan destinasi wisatamu selanjutnya.
Kontributor : Muhammad Aris Munandar