SuaraJabar.id - Berdasarkan data Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A) Kota Cimahi, tahun 2020 ada 233 perempuan yang menjadi kepala keluarga.
"Kemudian tahun 2021 itu bertambah menjadi 269 orang," terang Kepala DinsosP2KBP3A Kota Cimahi, Guntur Priambada melalui Sekretaris DinsosP2KBP3A Kota Cimahi, Fitriani Manan saat dihubungi pada Jumat (7/1/2022).
Guntur menerangkan, adapun penyebab ratusan perempuan di Kota Cimahi menjadi kepala rumah tangga salah satunya karena bercerai dengan suami, sehingga menjadi janda.
Kemudian lantaran suaminya meninggal, suaminya mengalami cacat, suaminya tidak bekerja sama sekali. Lalu ada juga yang suaminya tidak pulang-pulang hingga perempuan yang enggan untuk menikah.
Baca Juga:China Tolak Gugatan Perceraian dengan Dalih Perselingkuhan, Ini Alasannya
"Banyak janda-janda yang menjadi kepala keluarga, dia harus menghidupi keluarganya, dia harus tetap survive," terang Guntur.
Namun perempuan yang terdata sebagai kepala rumah tangga pihaknya merupakan warga Kota Cimahi yang termasuk ke dalam golongan ekonomi tak mampu. Sehingga untuk mengakomodir mereka, pihaknya rutin memberikan pelatihan.
"Kita kan sasarannya Pekka (perempuan kepala keluarga) ke yang ekonomi lemah, kita mengajarkan untuk survive. Pemberdayaan ekonominya dikasih keterampilan, menjahit, memasak apapun," jelasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Baca Juga:Jonathan Frizzy Ajukan Bukti Kuat untuk Dapatkan Hak Asuh Anak