Gempa Susulan Kembali Guncang Banten Pagi Ini dengan Kekuatan 4,7 M

Gempa susulan kembali terjadi di sejumlah wilayah Banten pada Sabtu (15/1/2022) pagi.

Galih Prasetyo
Sabtu, 15 Januari 2022 | 10:34 WIB
Gempa Susulan Kembali Guncang Banten Pagi Ini dengan Kekuatan 4,7 M
Rumah warga Sumur, Kabupaten Pandeglang, rusak akibat gempa Banten, Jumat (14/1/2022). [Dok. Polisi]

SuaraJabar.id - Gempa susulan masih terjadi di sejumlah wilayah di Banten pada pagi ini, Sabtu (15/1/2022). Pukul 09:20 WIB, gempa dengan kekuatan 4,7 magnitudo kembali menerjang Banten dan wilayah sekitarnya.

Dari laman resmi BMKG, pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 21 kilometer, posisinya 48 kilometer barat daya Sumur, Pandeglang, Banten.

Getaran gempa dirasakan di sejumlah wilayah dengan intensitas III MMI, yakni getaran dirasakan nyata di dalam rumah.

Wilayah yang merasakan gempa susulan pada Sabtu pagi ini diantaranya, Sumur, Panggarangan, Cibeber, Malingping, Bayah, Cihara, Muarabinuangeun, Cigemblong, Panimbang, Sobang, dan Labuan.

Baca Juga:Fenomena Jarang Terjadi, Munculnya Hiu Paus di Bibir Pantai Beberapa Jam Sebelum Gempa Banten

Pada Jumat (14/1) gempa dengan kekuatan 6,6 magnitudo mengguncang Banten, Jawa Barat. Guncangan gempa bahkan dirasakan warga di wilayah Jabodetabek hingga Lampung.

Dari data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, kerusakan rumah akibat gempa dengan kekuatan Magnitudo 6,6 ini bertambah menjadi 738 unit dari sebelumnya 263 unit.

"Kemungkinan data bangunan rumah rusak itu terus bertambah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Girgi Jantoro.

Menurut Girgi, bangunan rumah rusak tersebar di 27 kecamatan dan 113 desa, namun yang terparah di Kecamatan Sumur, Cibaliung, Panimbang, Cimanggu, dan Cikeusik.

Dari 738 bangunan rumah yang rusak terdiri atas rusak berat 164 unit, 413 unit rusak ringan, dan 170 unit rusak sedang, kata dia.

Baca Juga:Update Gempa Banten: Rumah Rusak di Pandeglang Bertambah Menjadi 738 Unit di 27 Kecamatan

Sedangkan sarana pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan tempat ibadah yang rusak di antaranya gedung sekolah 13 unit, puskesmas 14 unit, kantor desa tiga unit, masjid empat uni,t dan satu unit tempat usaha.

News

Terkini

"Pelaku pertama kali mengenal korban karena korban pesan Grab, kemudian pelaku sebagai driver Grab merasa cocok dan berlangganan, kemudian mereka tinggal bersama," ujarnya.

News | 21:59 WIB

"Untuk si korban sendiri pernah berkeluarga tapi sudah berpisah, tapi si pelaku pengakuannya sudah memiliki keluarga dan memiliki anak tapi masih kami dalami," ujar Kapolres.

News | 16:16 WIB

Kenapa saya berkomentar karena penggunaan jas berwarna kuning karena saya anggap tidak pantas digunakaan saat melakukan pertemuan dengan murid," kata Sabil.

News | 18:17 WIB

"Gini saya ulangi lagi ya, takdir ke mana saya tidak tahu, yang pasti pasti lebih baik dirawat," kata Ridwan Kamil.

News | 14:56 WIB

Beredar cuit lawan Ridwan Kamil juga gunakan kata Maneh yang membuat netizen heboh.

News | 11:04 WIB

Cara Ridwan Kamil memberikan pinned pada komentar di Instagram disorot publik.

News | 10:48 WIB

"Ini dikarenakan komentar saya di IG Gubernur Ridwan Kamil," kata Muhammad Sabil Fadhilah

News | 10:18 WIB

"Alhamdulillah membaik, masih belum stabil penuh, tapi sudah bisa makan," ujar putra Umuh Muchtar itu.

News | 19:30 WIB

"Warga mengatakan asap pekat itu makin tidak enak dihirup dan cepat sesaknya. Apalagi ketika mereka melakukan aktivitas di sawah, di kebun," kata Manajer Advokasi Walhi Jabar.

News | 16:25 WIB

P3DN digelar guna memberikan apresiasi kepada para pihak yang telah berkontribusi terhadap pengoptimalan penggunaan Produk Dalam Negeri.

News | 16:07 WIB

Sejumlah hasil lembaga survei mencatatkan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk berlaga di Pilpres 2024 cukup diperhitungkan.

News | 16:56 WIB

Keran kamar mandi dari Ateson home memiliki bentuk yang minimalis dan futuristik.

Lifestyle | 11:15 WIB

"Di Ranca Upas itu ada area habitat lutung Owa Jawa selain habitat mamalia. Kami pernah menemukan ada habitat kancil jiga," ujar Meiki.

News | 19:29 WIB

"Panitia dan pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini harus bertanggung jawab atas kejadian ini," tegas Dadang Supriatna.

News | 14:02 WIB

"Apa dasar hukumnya, karena hutan berstatus hutan lindung dan peruntukan hutan tidak dapat dipakai untuk kegiatan nonkehutanan," kata Dedi Gejuy.

News | 13:01 WIB
Tampilkan lebih banyak