SuaraJabar.id - Sebanyak 18 orang termasuk tiga perempuan asal Bandung tewas dalam insiden bentrokan di tempat karaoke Double O, Sorong, Papua Barat.
Dari jumlah korban itu, sebanyak 17 orang tewas terbakar di tempat hiburan malam Double O. Sedangkan satu korban lainnya meninggal akibat penganiayaan.
Perempuan asal Bandung yang tewas dalam insiden tersebut adalah Afifa (dancer), Klara (DJ) dan Nanin (dancer). Ketiga nama tersebut diduga merupakan nama panggung yang biasa dipakai korban.
Menanggapi insiden bentrokan maut tersebut, Wali Kota Sorong, Lambert Jitmau, meminta masyarakat Sorong agar menahan diri serta menjaga situasi keamanan dan ketertiban.
"Saya selalu kepala daerah meminta agar kepala-kepala suku lintas Nusantara di kota Sorong menghimbau warganya supaya bersama-sama menjaga situasi keamanan daerah," kata dia di Sorong, Selasa (25/1/2022) dikutip dari Antara.
Ia menyampaikan bahwa Sorong milik bersama mari jaga situasi keamanan sehingga masyarakat dapat hidup tentram damai dan sejahtera. Ia pun tidak menyangka bahwa peristiwa pertikaian yang memakan 18 korban jiwa dan menggemparkan nasional ini terjadi.
Ia mengharapkan agar peristiwa yang memilukan hati ini tidak lagi terjadi di Sorong sehingga masyarakat dapat hidup secara tenang.
"Mari kita semua bergandengan tangan dan menciptakan situasi kota Sorong yang aman. Biarkan peristiwa ini ditangani secara profesional oleh pihak Kepolisian," ajak Jitmau.
Peristiwa pertikaian dua kelompok warga di kota Sorong bermula dari kesalahpahaman di karaoke Doubel0 yang berujung saling serang dan mengakibatkan 18 orang meninggal dunia.
Baca Juga:17 Pengunjung THM Doubel O Kota Sorong Hangus Terbakar, Polisi Masih Sulit Identifikasi
Korban meninggal dunia satu orang akibat dibacok saat pertikaian dan 17 orang meninggal dunia terbakar karena terjebak di dalam karaoke Doube 0 yang dibakar massa pertikaian. Kasus sedang ditangani polisi.