SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Bandung bersama Dirjen Perkeretaapian dan Dinas Perhubungan mewacanakan pembangunan infrastruktur penunjang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), di antaranya pembangunan flyover dan drainase.
Direktur Prasarana Perkeretaapian, Harno Trimadi mengatakan, kawasan yang akan sering dilintasi kereta cepat adalah daerah Ciroyom. Namun, kawasan tersebut padat lalu lintas.
"Ciroyom itu medannya menurun. Kalau durasi kereta yang lewat akan sesering itu, bisa menyebabkan banyak dampak negatif. Rencananya, kami akan membangun flyover dan jembatan penyeberangan orang (JPO) di tahun depan," jelas Harno, dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/2/2022).
Permasalahan lain, katanya, Ciroyom termasuk kawasan rawan banjir sehingga riskan untuk kereta. Untuk menangani permasalahan ini, lanjutnya, dibutuhkan drainase dengan mencari titik sungai terdekat sebagai tempat pembuangan air berlebihnya.
Baca Juga:Tak Jelas Kepastian Jepang Ikut Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Surabaya
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Kota Bandung, Tammi Lasmini juga menyatakan butuh flyover di titik Padalarang, serta perluasan jalan di Gedebage selatan.
"Jika ini nanti sudah aktif, kendaraan yang melalui lalu lintas Padalarang ini akan semakin padat. Sehingga, kita butuh flyover untuk mempermudah masyarakat mengakses jalur ke Kota Bandung," tutur Tammi.
"Kemarin kami juga berdiskusi bersama warga setempat. Mereka ingin ada pelebaran untuk wilayah selatan yang menghubungkan Tegalluar dengan Jalan Seokarno Hatta," akunya.
Menanggapi itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan harapannya, agar KCJB ini lebih baik memiliki titik pemberhentian yang lebih dekat dengan pusat Kota Bandung. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih mudah berkunjung ke Bandung.
"Kami butuh koneksi ke pusat Kota Bandung. Semoga nanti bisa diusahakan ada kereta ke Kebon Kawung atau ke sekitar Leuwi Panjang," katanya.
Baca Juga:Corona Merebak, Buruh China Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung Tak Kembali
Kontributor : M Dikdik RA