Warga Sukabumi yang Jadi Korban Penipuan Kerja di Kamboja Sudah Dua Hari Tidak Makan, Keluarga: Ke Mana Pemerintah

"Nggak makan. Di guest house hotel juga harus bayar. Itu sekarang ada 20 orang atau berapa pada gak makan, hotel teh harus bayar sendiri,"

Galih Prasetyo
Minggu, 24 April 2022 | 10:03 WIB
Warga Sukabumi yang Jadi Korban Penipuan Kerja di Kamboja Sudah Dua Hari Tidak Makan, Keluarga: Ke Mana Pemerintah
Ilustrasi Human Trafficking [shutterstock]

"Usai pemeriksaan, kami lalu dibawa KBRI dan sekarang ditempatkan di sebuah guest house di Kota Phnom Penh sekitar 20 menit dari kantor KBRI," lanjut Fr.

Ia sendiri baru bekerja di perusahaan tersebut sejak Maret 2022 silam. Saat itu R melihat lowongan kerja di luar negeri dari media sosial, kerja di Kamboja dengan gaji hingga 800 dolar US per bulan.

Mereka bekerja di perusahaan produk investasi cryptocurrency dengan klaim intent of investment yang ternyata tidak mendasar dan berpotensi scamming. "Target pekerjaan kami menarik investor khususnya dari Indonesia, dengan memakai foto-foto wanita di akunnya," lanjut Fr.

Selama bekerja Fr memang merasakan banyak kejanggalan seperti pembatasan aktivitas dan lainnya oleh perusahan. Termasuk soal gaji atau honor yang ternyata diambil dari fee uang investasi yang didapatkan.

Baca Juga:WNI Korban Human Trafficking Asal Bali di Turki Akan Segera Dipulangkan

"Jadi besaran gaji itu bohong, kami digaji dari komisi uang investasi yang didapatkan itupun dipotong untuk keperluan makan dan tempat menginap kami selama bekerja," lanjut Fr.

"Alhamdulilah bisa keluar dari perusahaan itu. Tapi sekarang kami bingung untuk pulang, karena belum ada kabar lanjutan dari pihak KBRI," ungkap Fr.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak