BNPB Sebut 14 Kecamatan di Kabupaten Garut Terdampak Banjir dan Longsor

"Sebanyak 6.031 kepala keluarga (KK) atau 18.873 jiwa terdampak dan 649 jiwa di antaranya mengungsi," ujar Abdul.

Erick Tanjung
Senin, 18 Juli 2022 | 18:58 WIB
BNPB Sebut 14 Kecamatan di Kabupaten Garut Terdampak Banjir dan Longsor
Plh Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul (kiri) meninjau daerah yang terdampak banjir di Kampung Dayeuhandap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Minggu (17/7/2022). [Antara/HO-Pemprov Jabar]

SuaraJabar.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat 14 kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terdampak banjir dan tanah longsor.

Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB, 14 kecamatan yang terdampak itu, antara lain Cikajang, Tarogong Kidul, Pasirwangi, Cigedug, Bayongbong, Tarogong kaler, Samarang, Banyuresmi, Cibatu, Karangpawitan, Garut Kota, Cilawu, Banjarwangi dan Singajaya.

"Sebanyak 6.031 kepala keluarga (KK) atau 18.873 jiwa terdampak dan 649 jiwa di antaranya mengungsi," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Senin (18/7/2022).

Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah/BPBD Kabupaten Garut melaporkan kerugian material sebanyak 4.035 unit rumah terdampak dengan 11 unit di antaranya rusak berat, 13 kantor pemerintah rusak sedang, 10 kantor pemerintah rusak ringan, dua unit fasilitas pendidikan rusak sedang dan tiga unit fasilitas pendidikan rusak ringan. Selain itu, tercatat sedikitnya 17.077 hektare kolam ikan milik warga terdampak.

Baca Juga:Horor! Kecelakaan Maut di Cibubur, Ada Korban Berseragam Loreng TNI di Kolong Truk

Tim Tanggap Darurat BNPB didampingi BPBD Kabupaten Garut telah meninjau salah satu lokasi banjir di Desa Kulon dan Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, dan Kecamatan Ciwalen. Lokasi ini dipilih dikarenakan rumah warga berada di samping aliran Sungai Cimanuk dan diperkirakan lokasi paling parah terdampak banjir dan longsor.

Meski telah surut, banjir menyisakan material lumpur yang menutupi jalan dan rumah warga. Warga secara bergotong royong dibantu BPBD, TNI, Polri, dinas terkait dan relawan membersihkan material lumpur.

Sementara itu, material longsor yang menutupi jalan di Kampung Cigayun dan Desa Sukamulya telah selesai dibersihkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sehingga sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat.

"Petugas hingga saat ini terus melakukan pendataan khususnya untuk rumah warga yang hanyut atau hilang tersapu banjir. Melalui Rapat Koordinasi Darurat bencana banjir dan tanah longsor, direncanakan untuk rumah warga yang berada di bantaran sungai akan di relokasi," ujar Abdul.

Sementara itu, berbagai bantuan telah disalurkan kepada korban terdampak banjir dan longsor, diantaranya bantuan logistik dari BPBD Provinsi Jawa Barat dan Jasa Marga Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga:Pemutihan Pajak Kendaraan Jawa Barat, Simak Keuntungannya

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan Keputusan Nomor 362/KEP.415-BPBD/2022 tanggal 16 Juli 2022 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor setelah lebih dari 100 desa di 14 kecamatan di wilayah Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat terendam banjir pada Jumat, (15/7). Status tanggap darurat tersebut terhitung 14 hari sejak 16 Juli hingga 29 Juli 2022 mendatang.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga menghadapi potensi bahaya banjir susulan. Menghadapi bahaya banjir, pemerintah daerah bersama warga dapat secara rutin dapat membersihkan saluran air, normalisasi sungai, melakukan perbaikan dan penguatan tanggul, serta menghijaukan kembali daerah resapan air di hulu dan sepanjang aliran sungai. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini