SuaraJabar.id - Kisah menarik dan inspiratif datang dari petani asal Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bernama Usep Saepudin. Ia kini sukses bertani hingga cuan Rp 1 miliar lebih.
Tentunya kesuksesan yang didapat pria berusia 41 itu tidak didapat secara instan. Ia merangkak dari nol. Namun berkat kesabaran dan ketekunan, Usep akhirnya bisa menjadi petani sukses.
Kisah petani sukses itu dimulai tahun 2001 saat masih berada di tanah kelahirannya di Cupunagara, Subang. Ia lalu melanjutkan perjuangannya saat pindah ke Desa Suntenjaya, Lembang, tanah kelahiran istri tercintanya.
"Saya dari nol, awalnya susah dari enggak tau apa-apa," kata Usep kepada Suara.com pada Senin (25/7/2022).
Baca Juga:Ini Tampang Dukun di Bandung Barat Perkosa Istri Orang, Ritual Khusus Mandi Kembang Jadi Modus Utama
Saat itu Usep menyewa lahan warga sekitar dengan luasan sekitar 100 tumbak atau 1.400 meter persegi. Ia menanam berbagai jenis sayuran seperti tomat, cabai, burkoli dan lainnya yang memang biasa tumbuh subur di wilayah pegunungan.
Tentunya ia tak langsung mendapat hasil maksimal. Bahkan, kegagalan demi kegagalan terus doalaminya. Namun, Usep sadar betul bawah kegagalan bukanlah akhir dari perjuangan. Bahkan bisa menjadi awal dari sebuah kesuksesan.
"Begitu saya gagal, langsung saya evaluasi apa penyebabnya. Apakah dari hama, bibit atau apa. Itu harus detail," ujar Usep.
Jerih payahnya pun mulai membuahkan hasil. Lahan yang digarapnya terus bertambah meski dengan status sewa. Bukan hanya memanen, ia juga menjadi pemasok sayuran ke supermarket-supermarket.
Perjuangannya pun mulai berbuah manis. Hasil beraninya dari nol mulai ia gunakan untuk membeli lahan sendiri. Dari setiap keuntungan yang tidak seberapa, dimanfaatkan untuk membeli pupuk kandang agar tanah menjadi lebih subur serta membayar ongkos pekerja.
Baca Juga:Seri Lawan Bhayangkara, Robert Alberts Akui Cedera 3 Pemain Kunci Persib Berpengaruh Besar
"Filosofi saya jujur, ulet, tahan mental. Kalau tidak tahan mental mah enggak akan berhasil, istilahnya 'ketinggalan kereta'. Intinya kalau menggeluti bidang usaha, apapun itu harus bisa belajar kesalahan, evaluasi di setiap kegagalan," bebernya.
Puncak kesuksesan dirasakan beberapa waktu lalu. Pasalnya panen sebanyak 150 ribu batang tomat miliknya sangat memuaskan hingga meraup untung miliaran rupiah dari ratusan ton tomat yang dipanen.
Padahal waktu itu sebagian besar petani di wilayah Lembang mengalami gagal panen sehingga produktivitas turun, berimbas pasokan ke pedagang berkurang sementara sisi lain permintaan pasar meningkat.
"Alhamdulillah, bersyukur, mungkin ini buah dari hasil kerja keras dan keuletan. Belajar bertahun-tahun bagaimana mengatasi hama dan penyakit tanaman, terus pemilihan bibit yang bagus," ujarnya.
Bukan hanya tomat, Usep juga sukses membudidayakan kentang. Karena didukung lahan penanaman di dataran tinggi Lembang, kualitas panen yang dihasilkan diluar dugaan karena berukuran besar. Bahkan ia mendapatkan kentang ukuran raksasa dengan berat sekitar 1,5 kilogram.
"Itu panen kentang beberapa waktu lalu, awalnya enggak menyangka bisa sebesar itu. Kentang yang ukuran jumbo itu sudah laku dijual ke pasar," ungkapnya.
Kini Usep bisa disebut salah satu petani sukses di desanya bahkan di Lembang. Meski begitu, sosoknya yang sederhana tak membuat orang mengira kalau pria itu adalah juragan sayuran sukses. Kisah patut menjadi inspirasi petani lainnya
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki