Netizen Tuding Kominfo Blokir PayPal tapi Izinkan Judi Online, Johnny Plate Buka Suara

"Masyarakat juga tanya terkait perjudian. Sejak 2018, sudah setengah juta akun judi di-take down," tegas Johnny Plate.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 02 Agustus 2022 | 12:52 WIB
Netizen Tuding Kominfo Blokir PayPal tapi Izinkan Judi Online, Johnny Plate Buka Suara
Menkominfo, Johnny Plate. [Antara/Muhammad Atmaja]

SuaraJabar.id - Netizen menilai Kementerian Kominfo mengizinkan aplikasi judi daring beroperasi, namun memblokir sejumlah aplikasi, termasuk Paypal.

Merespon komentar netizen itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyebutkan pihaknya sudah melakukan pemutusan akses atau take down terhadap setengah juta akun dan situs judi daring.

"Masyarakat juga tanya terkait perjudian. Sejak 2018, sudah setengah juta akun judi di-take down, lebih dari setengah (juta). Juga setiap hari kami lakukan patroli siber pembersihan," kata Johnny Plate di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/8/2022).

Johnny menegaskan pihaknya tidak memberi ruang terhadap judi online karena menabrak undang-undang.

Baca Juga:Pendaftaran PSE Situs Judi Online Diterima, Menkominfo: Kami Sedang Lakukan Pendalaman

Namun demikian, ia menjelaskan sejumlah aplikasi, termasuk gim yang melakukan pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), akan dilakukan klarifikasi dan pendalaman.

"Yang daftar PSE kami klarifikasi pendalaman. Apabila ditemukan berkaitan judi daring, tidak ada ruang di Indonesia harus di-take down. Mudah-mudahan satu, dua hari selesai. Kami tidak ingin take down tanpa klarifikasi pendalaman," katanya.

Sebelumnya, Johnny mengatakan para penyelenggara dalam pendaftaran PSE wajib menjamin pelaksanaan perlindungan data pribadi pelanggan, khususnya masyarakat Indonesia.

"Justru pendaftaran PSE ini mewajibkan PSE melaksanakan perlindungan data pribadi pelanggan atau masyarakat, utamanya data pribadi masyarakat Indonesia,” katanya usai mendaftarkan Partai NasDem sebagai calon peserta Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin (1/8/2022).

Dia mengungkapkan sejumlah persyaratan PSE, antara lain mewajibkan penyelenggara memberi perlindungan data pribadi pelanggannya, dalam hal ini masyarakat Indonesia; mewajibkan penyelenggara mengikuti peraturan perundang-undangan di Indonesia; serta wajib melakukan uji layak sistem yang digunakan.

Baca Juga:Masih Ada Perusahaan Belum Daftar PSE, Legislator Pertanyakan Sejauh Mana Sosialisasi Regulasi yang Dilakukan Kominfo

Ia menegaskan pendaftaran PSE tidak mengatur tentang data pribadi selain dari sisi penegakan hukum. Penggunaan data pribadi untuk kepentingan selain penegakan hukum tidak dibolehkan dalam aturan PSE. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini