Kenaikan Harga Pertalite dan Solar Subsidi Bisa Ganggu Pertumbuhan Ekonomi, Pemkot Bandung Siapkan Hal ini

Kita harus ikut pemerintah pusat. Tapi kita coba ada upaya yang meringankan beban, kata Yana Mulyana.

Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 03 September 2022 | 11:07 WIB
Kenaikan Harga Pertalite dan Solar Subsidi Bisa Ganggu Pertumbuhan Ekonomi, Pemkot Bandung Siapkan Hal ini
DOK - Wali Kota Bandung Yana Mulyana mencicipi kopi produk Bandung. [ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung]

SuaraJabar.id - Publik terganggu dengan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi jenis Pertalite dan solar. Pasalnya, kenaikan harga BBM dan solar dapat membuat pengeluaran warga membengkak.

Selain biaya transportasi, harga kebutuhan pokok juga berpotensi naik jika harga Pertalite dan solar subsidi naik.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, pihaknya telah membaca kemungkinan tersebut.

“Pasti berdampak terhadap harga. mudah-mudahan coba lihat kenaikan seperti apa juga pengaruhnya. Ada upaya Pemerintah Kota Bandung, intinya proses pemulihan ekonomi di Bandung tidak terganggu,” beber Yana di Kantor PDAM Tirtawening, Jumat (2/8/2022).

Baca Juga:Bandung Diprediksi Hujan Ringan, Ini Resep Minuman yang Cocok Menemani Akhir Pekan Anda

Meskipun nantinya kenaikan itu terjadi, lanjut Yana, Pemkot Bandung berupaya untuk mengurangi dampak masyarakat.

“Kalau secara langsung pemakai BBM itu orang yang punya kendaraan tapi dampak dari kenaikan itu pasti karena biaya transportasi naik ke beberapa komoditas ada kenaikan. Harapannya sih kita bisa bantu meringankan beban masyarakat,” ujarnya.

Disinggung soal penolakan BBM, Yana menegaskan tidak dapat menolaknya. Karena hal tersebut keputusan dari pemerintah pusat.

“Kita harus ikut pemerintah pusat. Tapi kita coba ada upaya yang meringankan beban,” tuturnya.

Pengamat Ekonomi Unika Atma Jaya Rosdiana Sijabat mengatakan rasionalisasi harga BBM bisa menjadi salah satu kebijakan untuk penggunaan anggaran subsidi yang tepat sasaran karena mayoritas pengguna BBM bersubsidi adalah kelompok masyarakat mampu.

Baca Juga:Menantikan Tuah Manis dari Luis Milla Bersama Persib Bandung

"Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari pemerintah, subsidi Pertalite hanya 20 persen dinikmati oleh kelompok masyarakat miskin. Sedangkan solar hanya dinikmati sekitar 5 persen dari kelompok masyarakat miskin dari total pengguna subsidi. Artinya memang tidak tepat sasaran subsidi selama ini," ujarnya, Jumat (3/9/2022) dikutip dari Antara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak