BBM Naik Bikin Pengendara Pusing, Harga Telur di Cimahi Malah Turun

Seperti pantauan di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi pada Selasa (6/9/2022) misalnya. Harga telur kini turun menjadi Rp 29 ribu per kilogram

Andi Ahmad S
Selasa, 06 September 2022 | 13:29 WIB
BBM Naik Bikin Pengendara Pusing, Harga Telur di Cimahi Malah Turun
Ilustrasi harga telur turun di Cimahi. ANTARA FOTO/Arnas Padda

SuaraJabar.id - Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Cimahi, Jawa Barat mulai turun disaat harga BBM bersubsidi jenis Solar dan Pertalite serta BBM non subsidi Pertamax naik.

Seperti pantauan di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi pada Selasa (6/9/2022) misalnya. Harga telur kini turun menjadi Rp 29 ribu per kilogram, dari sebelumnya yang sempat menyentuh harga Rp 32-33 ribu per kilogram.

"Sekarang udah turun lagi jadi Rp 29 ribu per kilogram. Kemarin kan sempet naik Rp 32 ribu per kilogram, harga tertinggi tahun ini," terang Linda Purnamasari (33) salah seorang pedagang telur.

Dikatakannya, turunnya harga telur ayam ras saat ini dikarenakan pasokan dari daerah peternak ayam petelur sudah mulai normal.

Baca Juga:Imbas Harga BBM Naik, HNSI Bandar Lampung Minta Kuota Solar Diprioritaskan bagi Nelayan

Sebelumnya, harga telur ayam melejit dikarenakan pasokan berkurang, yang diperparah dengan harga pakan yang naik.

"Kemarin memang pasokan kurang, terus harga pakan naik. Sekarang pasokan udah mulai normal jadi harga jualnya juga ikut turun lagi," tutur Linda.

Linda mengungkapkan, berkurangnya pasokan saat harga telur naik dikarenakan stok yang ada di peternak sudah dipesan untuk kebutuhan bantuan sosial.

"Jadi kalau ada Bansos (bantuan sosial) pasti pasokan kurang, harga juga pasti naik," sebutnya.

Disaat harga naik, kata Linda, justru pedagang mengeluh lantaran penjualannya berkurang. Jika harga normal, ia bisa menjual hingga 300 kilogram telur dalam sehari.

Baca Juga:Mau Jebol, Kuota Pertalite Ditambah Jadi 29 Juta Kiloliter

"Kalau lagi naik pembeli malah turun. Paling jadi 250 kilogram. Soalnya kan konsumen juga mengurangi pembelian, biasanya beli 2 kilo, jadi 1 kilo karena mahal," katanya.

Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi, Sri Wahyuni mengatakan, berdasarkan pemantauan memang harga telur ayam mulai berangsur turun.

"Memang turunnya tidak sampai ke harga normal, kan biasanya Rp 20-24 ribu. Sekarang masih Rp 28-29 ribu per kilogram," terangnya.

Dikatakannya, kenaikan harga BBM sejauh ini belum terlalu berdampak signifikan terhadap harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat.

"Belum kelihatan dampaknya. Tapi mudah-mudahan tidak ada kenaikan yang signifikan. Kalau pasokan masih aman," katanya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini