Wakil Rakyat Depok Tajudin Ternyata Eks Sopir Angkot, Kini Harus Berurusan dengan Sopir Truk Gegara Videonya viral

Ternyata, wakil rakyat Depok dari Partai Golkar Tajudin Tabri tersebut merupakan eks sopir angkot.

Andi Ahmad S
Senin, 26 September 2022 | 17:17 WIB
Wakil Rakyat Depok Tajudin Ternyata Eks Sopir Angkot, Kini Harus Berurusan dengan Sopir Truk Gegara Videonya viral
Oknum Anggota DPRD Depok Hukum Sopir Truk [Instagram]

SuaraJabar.id - Nama Anggota DPRD Depok, Tajudin Tabri baru-baru ini menjadi perbincangan publik, lantaran videonya viral di media sosial karena bertindak arogan kepada sopir truk.

Ternyata, wakil rakyat Depok dari Partai Golkar Tajudin Tabri tersebut merupakan eks sopir angkot.

Pria yang diketahui menjabat sebagai salah satu Wakil Ketua DPRD Depok itu murka lantaran kendaraan yang dikemudian sopir truk proyek Tol Cijago itu menabrak tiang pembatas yang berdekatan dengan pipa gas di Jalan Krukut, Limo.

Tajudin yang tak kuasa menahan emosi kemudian menguhukum si sopir truk dengan menyuruhnya push up dan guling-guling di jalanan pada Jumat siang, 23 September 2022.

Baca Juga:Raih Global Citizen Awards, Jokowi Mendunia Trending Topic di Twitter, Publik: Membawa Misi Perdamaian

Tak hanya itu, anggota DPRD Depok dari Fraksi Golkar ini juga terlihat melakukan hal yang dianggap tak manusiawi lantaran kakinya dituding sempat mendarat ke kepala korban.

Alhasil, tingkahnya yang terekam kamera itu pun viral di media sosial. Nah terlepas dari persoalan tersebut lantas seperti apa sosok HTJ sebenarnya?

Mengutip dari obrolannya di HTA channel, dikutip dari DepokToday -jaringan Suara.com, rupanya masa lalu Tajudin cukup perih.

“Dulu hidup saya merih, itu bahasa Betawi artinya perih. Jadi dulu waktu emak saya maish hidup dia pesan, lu hidup mesti merih ya, kalau punya duit jangan habisin semua, kudu disisihkan untuk bekal di kemudian hari. Karena belum tentu kita besok dapat makan lagi,” kata Tajudin.

Pesan tersebutlah yang selalu terngiang di telinga Tajudin. Saat masa sekolah dulu, Tajudin mengaku waktu SMP dia sempat tiga kali pindah sekolah. Itu bukan karena dirinya bandel, melainkan karena keterbatasan ekonomi.

Baca Juga:Soroti Aksi Wakil Ketua DPRD Depok Tajudin Injak Sopir Truk, Mahfud MD: Sebaiknya Proporsional Tak Perlu Emosional

“Orang tua saya meninggal tahun 86, ekonomi lemah. Kemudian pas SMA dapat sekolah negeri alhamdulillah, bebas biaya. Saat itu saya tinggal sama saudara, kan orangtua sudah meninggal. Jadi dari merih itu membuat saya semakin kuat,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak