SuaraJabar.id - Angka Covid-19 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengalami peningkatan. Data dari Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat, angka kasus harian tercatat meningkat.
Angka kasus harian COVID-19 yang pada 31 Oktober 2022 tercatat 362 naik menjadi 744 pada 1 November 2022 dan sesudah itu angka kasus harian berkisar 600 sampai 700an.
Sementara per 5 November 2022, penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan atau karantina di wilayah Jawa Barat tercatat 6.850 orang.
Terkait kondis ini, Pemprov Jabar telah siagakan rumah sakit untuk hadapi potensi kenaikan kasus COVID-19 akibat persebaran virus corona tipe SARS-CoV-2 subvarian Omicron XBB.
Baca Juga:Huh Yunjin Positif Covid-19, LE SSERAFIM Tetap AKtif dengan 4 Member
"Saya sudah mengecek kesiapan rumah sakit yang ada di Bandung Raya, khususnya di Kota Cimahi, dalam menghadapi dan mengantisipasi adanya lonjakan COVID-19 karena COVID-19 ini tidak bisa diprediksi," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
Uu telah meninjau RSUD Cibabat di Kota Cimahi dan memastikan rumah sakit umum daerah tersebut siap menghadapi potensi peningkatan kasus COVID-19.
Pengelola rumah sakit umum daerah itu sudah menyiapkan tenaga kesehatan serta peralatan pendukung penanganan pasien COVID-19 seperti tabung oksigen medis.
"Jadi kalau ada lonjakan, bakal ada rekayasa birokrasi, ada perubahan penerimaan pasien agar cepat ditangani. Istilahnya, sedia payung sebelum hujan. Bukan kami menantang varian baru. Ini kesiapan manusia untuk ikhtiar," katanya.
Wakil Gubernur meminta para kepala daerah di wilayah Jawa Barat siaga menghadapi potensi lonjakan kasus COVID-19.
Baca Juga:Satgas Penanganan COVID-19: Pasien COVID-19 Bertambah 15 jadi 90 Orang
"Saya meminta kepala daerah, bupati dan wali kota, untuk berkoordinasi dengan satgas yang ada di daerah, termasuk kecamatan, kelurahan, dan desa. Ini membangunkan kembali yang sudah ditugaskan, yang kemarin ditugaskan jangan diganti, jangan tugaskan orang yang baru,"
"Protokol kesehatan harus diaktifkan kembali, tidak ada kelonggaran," katanya. [ANTARA]