"Secara teori bisa jadi tenaga listrik, bisa juga briket pengganti batu bara, nah untuk di kita studinya lebih ke briket," ucapnya.
Program ini tengah diupayakan untuk disinergikan bersama para investor yang mampu membeli mesin untuk pabrik pengolahan menjadi briket bersama pihak yang akan membeli briket.
"Karena volumenya besar, kalau kita hanya bisa memproduksi tapi tidak bisa dijual ya percuma. Harus ada tiga pihak, mudah-mudahan dalam waktu dekat mulai ada investasi, untuk instalasi pabrik, tahun depan atau dua tahun lagi pabrik ini sudah berjalan, maka ini bisa jadi solusi jangka panjang," kata dia. [Antara]
Baca Juga:Dear CEO PSIS Semarang, Ganjar Sebagai Pemilik Stadion Jatidiri: Banyak Sampah, Parkir Semrawut