Serangan Nyamuk Aneh Bikin Resah Warga Bandung Barat, Bekas Gigitan Timbulkan Luka Borok

Dampak dari gigitan nyamuk terhadap warga dirasakan berbeda-beda. Ada yang gatal biasa, ada sampai berbekas beruntus, hingga menimbulkan luka borok

Galih Prasetyo
Selasa, 18 Juli 2023 | 08:14 WIB
Serangan Nyamuk Aneh Bikin Resah Warga Bandung Barat, Bekas Gigitan Timbulkan Luka Borok
https://pixabay.com/id/users/emphyrio-10920769/

SuaraJabar.id - Warga di Waduk Saguling di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dibuat resah dengan serangan nyamuk yang begitu banyak dalam tiga bulan terakhir.

Ribuan nyamuk itu menempel di dinding-dinding rumah warga. Jika diamati, nyamuk hijau itu mirip dengan nyamuk biasanya namun ukurannya lebih besar. Selain itu, serangan serangga penghisap darah itu tak hanya terjadi malam hari, tapi juga berlangsung di siang bolong dan tidak bergeming meski ada gerakan.

"Kalau malah hari masih lumrah, ini siang hari juga terjadi. Kalau nyamuk rumahan biasa sekali gigit paling satu dua ekor, tapi ini bisa sampai 15-20 ekor yang menggigit. Terus saat bagian tubuh kita digoyangkan, nyamuk ini gak pergi, terus saja menyedot darah," ungkal Asep Roni (42) warga Kampung Cisaronngge, RT 04/01 Desa Mekarmukti pada Senin (17/7/2023).

Dia mengatakan dampak dari gigitan nyamuk terhadap warga dirasakan berbeda-beda. Ada yang gatal biasa, ada sampai berbekas beruntus, hingga menimbulkan luka borok akibat terlalu keras garukan.

Baca Juga:Apa Itu Nyamuk Anopheles? Kenali Habitat Hewan Penyebab Malaria Ini!

Berbagai cara sudah dilakukan warga untuk mengantisipasi dari hisapan serangan nyamuk itu. Seperti menggunakan obat nyamuk bakar, semprot hingga lotion anti nyamuk. Warga berharap ada penelitian lebih lanjut terkait anomali peningkatan polupasi nyamuk untuk mengetahui dampak dari gigitan dan upaya pencegahannya.

"Kita gak tau apakah ini berdampak terhadap kesehatan atau tidak. Mudah-mudahan ada titik terang," ucap Asep.

Serangan nyamuk memang terjadi sejak lama. Namun populasinya makin bertambah pada tiga bulan terakhir. Diduga populasinya berkembang pesat akibat tumpukan gulma eceng gondok di perairan Waduk Saguling.

"Kita duga ini berkembang akibat tamanan eceng gondok di perairan Waduk Saguling. Karena rumah kami dekat lokasi itu, kalau siang-siang ke sana juga banyak nyamuknya," tandas Asep.

Nyamuk juga menyerang warga di Desa Mekarmukti, kasus serupa terjadi di satu dusun Desa Singajaya, Kecamatan Cihampelas. Populasi nyamuk meningkat drastis menyerang ribuan warga yang tinggal di bantaran Waduk Saguling tepatnya di Dusun 1 meliputi RW 01, 12, dan 13, Desa Singajaya. Kondisi tersebut terjadi sejak 2 bulan terakhir.

Baca Juga:Ciri-ciri Nyamuk Anopheles Penyebab Malaria yang Suka Hidup di Genangan Air

"Di dusun saya ada lebih dari 1.000 kepala keluarga (KK) yang tinggal dekat perairan Saguling. Dua bulan terakhir banyak warga yang lapor meningkatnya populasi nyamuk. Bukan hanya gatal, tapi juga berbekas bintik merah," kata Kepala Dusun 1 Desa Singajaya, Deni Rahman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak