Sepak Terjang KH Abdul Chalim Petinggi Hizbullah Berjuluk Muharrikul Afkar di Masa Melawan Penjajah

KH Abdul Chalim dikenal sebagai tokoh besar di Jawa Barat. Meski lahir di desa kecil Majalengka, sepak terjang perjuangannya melawan penjajah luar biasa.

Galih Prasetyo | Rizki Laelani
Kamis, 09 November 2023 | 12:00 WIB
Sepak Terjang KH Abdul Chalim Petinggi Hizbullah Berjuluk Muharrikul Afkar di Masa Melawan Penjajah
Sepak Terjang KH Abdul Chalim Petinggi Hizbullah Berjuluk Muharrikul Afkar di Masa Melawan Penjajah (Jabarprov.go.id)

SuaraJabar.id - Siapakah sosok KH Abdul Chalim yang namanya akan diberi gelar sebagai Pahlawan Nasional pada 10 November 2023? 

Nama KH Abdul Chalim dikenal sebagai tokoh besar di Jawa Barat. Ia lahir dari desa kecil di Majalengka. Sepak terjang perjuangan KH Abdul Chalim pada masanya sangat luar biasa.

Siapakan sosok KH Abdul Chalim yang dalam berbagai literasi, perjuangannya menjelajah ke seantero tanah Jawa.

Dikutip SuaraJabar.id dari jabarprov.go.id, KH Abdul Chalim lahir dan tumbuh besar di Leuwimunding, Majalengka, pada 2 Juni 1898. Ia adalah anak kuwu atau kepala desa yang bernama Kedung Wangsagama dan ibunya, Satimah.

Baca Juga:7 Rekomendasi Film Indonesia Bertema Pahlawan, Ada Kartini hingga Gie

Melihat silsilah keluarganya, KH Abdul Chalim adalah cucu dari Kepala Desa Kertagama, putra dari Buyut Liuh yang merupakan putra seorang Pangeran Cirebon.

Dari jejak itulah, KH Abdul Chalim bersambung kepada Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal dengan Sunan Gunung Djati. Sejak kecil, KH Abdul Chalim dikenal cerdas dan saleh. Dia menempuh pendidikan agama dari usia remaja.

KH Abdul Chalim tercatat pernah bersekolah di Hollandsch Inlandsche School atau HIS. Selain itu, ia juga sempat mondok di sejumlah pesantren. 

Di antaranya pesantren dari wilayah Leuwimunding dan Rajagaluh, di antaranya Pondok Pesantren Banada, Pondok Pesantren al-Fattah Trajaya, dan Pondok Pesantren Nurul Huda al Ma’arif Pajajar. Dengan ilmunya itu, KH Abdul Chalim juga mendapat kesempatan belajar agama di Mekkah pada 1913.

Perjuangan kemerdekaan Indonesia di tanah airnya membuat KH Abdul Chalim harus pulang dan kemudian bergabung dengan temannya, KH. Abdul Wahab Hasbullah.

Baca Juga:Presiden Jokowi Beri Gelar Pahlawan Nasional ke Enam Pejuang, Ini Daftarnya

KH Abdul Chalim membantu menangani dan mengelola organisasi-organisasi yang telah dirintis oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah, yaitu Nahdlatul Wathan yang kemudian menjadi Syubbanul Wathon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak