16 November Hari Angklung Sedunia, Rekam Jejak Luar Biasa Saung Udjo dari Den Haag ke Panggung Dunia

Pada tahun 1982, Saung Angklung Udjo menggelar pertunjukan di Den Haag, Belanda, menjadi awal dari serangkaian prestasi internasional.

Galih Prasetyo | Rizki Laelani
Kamis, 16 November 2023 | 12:15 WIB
16 November Hari Angklung Sedunia, Rekam Jejak Luar Biasa Saung Udjo dari Den Haag ke Panggung Dunia
Pentas memukau dari anak-anak sanggar seni Saung Angklung Udjo di Padasuka, Bandung. (kemenparekraf.go.id)

SuaraJabar.id - Tak bisa dipungkiri, prestasi Saung Angklung Udjo telah menciptakan cerita keberhasilan yang tak terhitung sejak tahun 1980-an. Industri kreatif ini telah sibuk memberikan penampilan yang memukau di berbagai negara.

Pada tahun 1982, Saung Angklung Udjo menggelar pertunjukan di Den Haag, Belanda, menjadi awal dari serangkaian prestasi internasional. Perjalanan kemudian melibatkan Kepulauan Solomon (1985), Riyadh (1988), Jepang (1995), dan London (1996).

Pada era 2000-an, kelompok kreatif ini mengukir sejarah dengan mengadakan konser kolaborasi bersama Sherina. Popularitas Saung Angklung Udjo semakin meroket, terbukti dengan undangan pada tahun 2001 untuk memberikan pelatihan angklung di Fukuoka, Jepang.

Prestasi cemerlang terus mengalir. Pada tahun 2004, Saung Angklung Udjo meraih penghargaan "Heritage and Cultural Gold Award" di Pulau Jeju, Korea Selatan.

Baca Juga:Keramahan Warga Bandung Bikin Pelatih Senegal U-17 Berasa di Rumah Sendiri: Dirasakan Sejak Pertama Datang

Tak hanya itu, Saung Angklung Udjo mencatatkan namanya dalam Guinness World Records pada tahun 2011 dengan permainan angklung terbanyak yang melibatkan lebih dari 5.000 peserta di Amerika Serikat.

Dari tahun 2016 hingga 2018, prestasi Saung Angklung Udjo terus bergulir. Pada tahun 2016, kelompok seni ini meraih penghargaan "Best ASEAN Cultural Preservation Effort" dalam ASEANTA Award di Filipina. Sementara pada 2017 dan 2018, mereka berhasil tampil di Festival Kampung Indonesia di Stockholm, Swedia.

Penghargaan luar biasa

Perayaan Hari Angklung Sedunia pada tanggal 16 November merupakan sebuah penghargaan yang luar biasa terhadap alat musik khas Jawa Barat ini yang mendapat pengakuan internasional. Perayaan ini diinisiasi setelah Angklung diresmikan sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 2010.

Menurut informasi resmi dari UNESCO, pada 15-19 November 2010, komite UNESCO menggelar pertemuan Fifth Session of the Intergovernmental Committee (5.COM) di Nairobi, Kenya. Pada kesempatan tersebut, Indonesia mengajukan usulan agar angklung dapat dimasukkan dalam Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity).

Baca Juga:Ingin Menjadi Chef Profesional? Ini 3 Jurusan Kuliah Tata Boga Terbaik di Bandung

Dari kesimpulan pertemuan komite UNESCO itu, angklung Indonesia dianggap telah memenuhi syarat-syaratnya dan diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan yang berasal dari Indonesia. Pada tanggal 16 November 2010, UNESCO menetapkan angklung Indonesia sebagai bagian dari warisan budaya dunia asal Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak