Dinkes Sukabumi Pastikan Suherlan Alias Samson adalah ODGJ

Samson meninggal setelah diamuk massa lantaran mengamuk.

Syaiful Rachman
Senin, 24 Februari 2025 | 14:09 WIB
Dinkes Sukabumi Pastikan Suherlan Alias Samson adalah ODGJ
Personel Polres Sukabumi saat mengevakuasi jasad Suherlan alias Samson warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jabar yang merupakan ODGJ pada Kamis, (20/2/2024). ANTARA/ (Aditya A Rohman)

SuaraJabar.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi memastikan Suherlan (33) alias Samson warga Kampung Cihurang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang tewas diamuk massa pada Kamis (20/2/2025) merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Sebelumnya dikabarkan jika Samson adalah preman yang sempat mengajak duel seseorang sebelum akhirnya diamuk massa.

"Banyak fakta, bahwa korban yang tinggal di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, ini merupakan ODGJ dan kami pastikan itu semua benar adanya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Agus Sanusi di Sukabumi, Senin (24/2/2025).

Jenazah Suherlan alias Samson warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang tewas diamuk massa hendak dimakamkan pada Sabtu, (22/2/2025). ANTARA/Aditya A Rohman
Jenazah Suherlan alias Samson warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang tewas diamuk massa hendak dimakamkan pada Sabtu, (22/2/2025). ANTARA/Aditya A Rohman

Menurut Agus, ada beberapa yang menjadi bukti bahwa Samson merupakan ODGJ yakni beberapa kali dirujuk dan dirawat di Rumah Sakit Marjuki Mahdi Bogor.

Baca Juga:Samson, Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa

Bahkan, beberapa hari sebelum Samson tewas diamuk massa di Kampung Cihurang yang bersangkutan baru pulang setelah menjalani perawatan selama kurang lebih satu bulan di RS Marjuki Mahdi.

Di mana pada Januari, puskesmas bekerja sama dengan Polsek Simpenan, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Dinsos Kabupaten Sukabumi dan Desa Cihurang merujuknya ke RS Marjuki Mahdi.

Selain itu, beberapa waktu lalu Dinsos dan Dinkes Kabupaten Sukabumi juga telah melakukan rehabilitasi mental terhadap Samson ke Panti Rehabilitasi Paramarta Cibadak dan Panti Rehabilitasi Aura Welas Asih Palabuhanratu.

Untuk penanganan setelah perawatan di rumah sakit, secara rutin maka tenaga Puskesmas Simpenan melakukan kunjungan atau konseling ke rumah Samson dan keluarganya agar rutin mengambil obat ke puskesmas dan ikut membantu memantau dalam konsumsi obat secara teratur.

"Namun kendala yang diakui pihak keluarga, Samson cukup sulit untuk minum obat secara teratur dan rutin karena menolak dan mengamuk jika dipaksa mengkonsumsi makan obat yang disebabkan Samson mengaku sehat atau tidak sakit," tambahnya dilansir ANTARA.

Baca Juga:Erik Hilang Saat Memancing, Tim SAR Gabungan Sisir Perairan Geopark Sukabumi

Agus mengatakan bahwa Dinkes telah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, namun terkait permasalahan hukum pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian atau Polres Sukabumi.

Di sisi lain, ia mengimbau kepada warga agar berani melapor dan tidak perlu malu jika ada keluarganya yang terindikasi ODGJ dan membutuhkan perawatan serta jangan melakukan tindakan sendiri jika tidak mampu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak