Om Zein Minta Kades dan Perangkat Desa Bantu Awasi Siswa di Jam Sekolah

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meluncurkan program pendidikan karakter yang kontroversial dengan mengirimkan siswa bermasalah ke barak militer untuk pembinaan.

Andi Ahmad S
Senin, 05 Mei 2025 | 23:01 WIB
Om Zein Minta Kades dan Perangkat Desa Bantu Awasi Siswa di Jam Sekolah
Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein saat berdialog dengan para kepala desa. ANTARA/HO-Pemkab Purwakarta

"Para orang tua boleh mengadu ke pak kades soal anaknya yang nakal, atau jika ingin anaknya ikut pendidikan di markas TNI boleh mengusulkan kepada kepala desa masing-masing," katanya..

Ketua Umum DPP Apdesi Asep Anwar Sadat mengapresiasi penandatanganan MoU Apdesi Purwakarta dengan Dinas Pendidikan tentang penguatan pendidikan berkarakter.

"Ini sinergitas dan kolaborasi demi penguatan dan akselerasi program penguatan pendidikan berkarakter di Purwakarta," kata Anwar Sadat dilansir dari Antara.

Gubernur Dedi Mulyadi dan Kebijakan Terbarunya

Baca Juga:Dari 'Gubernur Konten' ke Ajakan Kerjasama: Drama Baru Dedi Mulyadi dan Kaltim

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meluncurkan program pendidikan karakter yang kontroversial dengan mengirimkan siswa bermasalah ke barak militer untuk pembinaan.

Program ini bertujuan untuk memperkuat karakter dan disiplin siswa melalui pelatihan semi-militer yang melibatkan TNI dan Polri.

Meskipun mendapat dukungan dari beberapa pihak, seperti Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, program ini juga menuai kritik dari Komnas HAM dan pengamat pendidikan yang khawatir terhadap dampak psikologis dan potensi pelanggaran hak asasi manusia.

Dedi Mulyadi menegaskan bahwa program ini dilakukan atas persetujuan orang tua siswa dan bertujuan untuk memberikan solusi nyata terhadap kenakalan remaja yang semakin mengkhawatirkan.

Ia juga menyatakan bahwa pendekatan ini bukan bentuk pemaksaan, melainkan upaya pembinaan karakter bagi siswa yang sulit diatur. Namun, pengamat pendidikan menilai bahwa pendekatan militeristik dapat memberikan stigma negatif bagi siswa dan memperparah kondisi psikologis mereka, serta menekankan pentingnya peran sekolah dan orang tua dalam mendidik anak-anak.

Baca Juga:Transformasi Pendidikan Dimulai, Digitalisasi Sekolah untuk Generasi Masa Depan

Program ini telah dilaksanakan di beberapa daerah, seperti Purwakarta dan Bandung, dengan melibatkan puluhan siswa yang mengikuti pendidikan karakter di barak militer. Meskipun demikian, perdebatan mengenai efektivitas dan dampak jangka panjang dari program ini masih berlangsung di kalangan masyarakat dan pemangku kepentingan pendidikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini