Kronologi Lengkap Mahasiswa Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Unhas Meninggal di Kontrakan

Di samping tubuhnya ditemukan beberapa obat yang biasa dikonsumsi penderita jantung, kolesterol, dan hipertensi

Muhammad Yunus
Kamis, 08 Mei 2025 | 16:04 WIB
Kronologi Lengkap Mahasiswa Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Unhas Meninggal di Kontrakan
Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unhas, drg. Ismawan Hajwan [Suara.com/Dokumentasi Unhas]

SuaraJabar.id - Kabar duka menyelimuti civitas akademika Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unhas, drg. Ismawan Hajwan, ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakannya pada Kamis pagi, 8 Mei 2025.

Jenazah drg. Ismawan ditemukan di sebuah rumah kontrakan yang berlokasi di Kompleks Nusa Harapan Permai, Tamalanrea, Makassar, sekitar pukul 10.00 WITA.

Almarhum merupakan warga asal Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, yang tengah menempuh pendidikan semester tiga program spesialis Konservasi Gigi di FKG Unhas.

Kronologi Ditemukannya drg. Ismawan Hajwan

Baca Juga:Minat Jadi Dokter? 5 Universitas di Bandung Ini Punya Jurusan Kedokteran

Kronologi bermula pada Kamis pagi sekitar pukul 08.00 WITA, saat sejumlah rekan seangkatan mulai merasa khawatir.

Pasalnya, drg. Ismawan yang biasanya tepat waktu dan bertanggung jawab, tidak hadir di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Kandea.

Rekan-rekan mencoba menghubunginya melalui telepon seluler, namun tidak mendapat respons.

Hingga akhirnya, sekitar pukul 10.00 WITA, dua orang rekan memutuskan untuk mendatangi langsung rumah kontrakan almarhum.

Setelah berkali-kali mengetuk pintu dan tidak ada jawaban, mereka kembali menelepon. Dering ponsel terdengar dari dalam rumah, tetapi tetap tidak ada tanggapan.

Baca Juga:Janjikan Karier Bagus! Ini 6 Jurusan Saintek yang Bisa Bikin Anak IPS Berpaling dari Soshum

Keduanya kemudian melihat ke dalam rumah dan mendapati kipas angin serta lampu masih menyala.

Karena khawatir terjadi sesuatu, mereka mendobrak pintu. Begitu masuk, mereka menemukan drg. Ismawan dalam kondisi terlentang di kursi. Tubuhnya sudah membiru dan kaku.

Ditemukan Obat Jantung dan Hipertensi

Saat diperiksa, almarhum sudah tidak menunjukkan tanda-tanda vital. Di samping tubuhnya ditemukan beberapa obat yang biasa dikonsumsi penderita jantung, kolesterol, dan hipertensi.

Dua butir obat jantung diketahui telah dikonsumsi sebelumnya.

Menurut keterangan rekan-rekan, sehari sebelumnya, Rabu (7/5/2025), drg. Ismawan masih menjalankan aktivitas seperti biasa di RSGMP Unhas.

Bahkan, sekitar pukul 19.15 WITA malam, almarhum masih sempat melakukan panggilan telepon dengan salah satu rekannya. Tidak ada tanda-tanda keluhan sakit.

Jenazah Dibawa ke RS Bhayangkara

Setelah jenazah ditemukan, keluarga terdekat di Makassar segera dihubungi. Komunikasi juga dilakukan dengan keluarga besar almarhum di Belopa.

Diputuskan bahwa jenazah drg. Ismawan akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan memastikan penyebab pasti kematiannya.

Dekan FKG Unhas, drg. Irfan Sugianto, M.Med.Ed., Ph.D, menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian almarhum.

“Kami, atas nama seluruh jajaran FKG Unhas, menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya. Kami turut berbelasungkawa dan akan mendukung penuh proses yang diperlukan oleh keluarga,” ungkapnya.

Bantah Dugaan Kekerasan dalam Program PPDGS

Terkait isu yang beredar di media sosial mengenai tekanan atau kekerasan dalam program pendidikan spesialis, Dekan FKG Unhas menegaskan bahwa tidak ada praktik kekerasan atau perundungan di lingkungan akademik FKG Unhas.

“Di Unhas, kami sangat menjunjung nilai-nilai humanisme dan profesionalisme. Kami memiliki kebijakan ketat terhadap kekerasan dan perundungan. Jika ada laporan, kami pasti tindak secara serius,” tegas drg. Irfan.

Ia menambahkan bahwa pihak kampus bersikap terbuka terhadap proses pemeriksaan medis dan siap memberikan dukungan penuh kepada keluarga almarhum.

“Kami percaya bahwa sistem pendidikan kami berjalan sesuai prosedur yang mengutamakan kesehatan fisik dan mental mahasiswa,” pungkasnya.

Doa dan Kenangan untuk drg. Ismawan Hajwan

Kepergian drg. Ismawan Hajwan menjadi duka mendalam bagi seluruh keluarga besar Unhas, khususnya Fakultas Kedokteran Gigi.

Sosoknya dikenal sebagai pribadi santun, bertanggung jawab, dan tekun, yang meninggalkan kesan mendalam bagi rekan dan dosennya.

Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini