7 Fakta Miris Kematian Balita Raya: Bukan Cacing, Sepsis dan Alarm untuk Layanan Kesehatan Kita

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin turun tangan untuk meluruskan informasi, mengungkap fakta-fakta yang menjadi alarm keras bagi sistem kesehatan dan para orang tua

Andi Ahmad S
Minggu, 24 Agustus 2025 | 20:59 WIB
7 Fakta Miris Kematian Balita Raya: Bukan Cacing, Sepsis dan Alarm untuk Layanan Kesehatan Kita
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. [Suara.com/Bagaskara]

"Obat cacing sangat tersedia, sangat murah. Sekali minum bisa selesai. Begitu juga dengan TBC, kalau ketahuan lebih awal, pengobatannya sangat efektif," ucapnya. Tragedi ini terjadi di tengah solusi yang sebenarnya ada di depan mata.

5. Kematian yang Seharusnya 100% Bisa Dicegah

Menkes Budi dengan tegas menyebut kasus ini sebagai sebuah keterlambatan fatal. "Kalau ketahuan lebih dini, seharusnya tidak sampai meninggal.

Ini sudah sangat terlambat," katanya. Kematian Raya menjadi bukti nyata betapa krusialnya deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan rutin.

Baca Juga:Menkes Budi: Balita Raya Meninggal Bukan karena 1 Kg Cacing, Tapi Sepsis Akibat Infeksi Kronis

6. Menjadi Alarm untuk Program Skrining Gratis Nasional

Kasus ini dijadikan momentum oleh Menkes untuk kembali menggaungkan pentingnya program Cek Kesehatan Gratis dari pemerintah.

"Kami ingin 280 juta penduduk Indonesia memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis," imbaunya.

Ini adalah pengakuan tersirat bahwa program skrining nasional yang ada belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.

7. Kinerja Puskesmas dan Dinkes Lokal Akan Dievaluasi Total

Baca Juga:Jabar Media Summit 2025: Ikhtiar Media Lokal Bertahan di Tengah Gempuran Disrupsi Digital dan AI

Sebagai buntut dari tragedi ini, Kementerian Kesehatan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat.

"Puskesmas seharusnya bisa mendeteksi dini. Petugas harus aktif membagikan obat cacing dan melakukan surveilans," tutur Budi. Langkah ini menunjukkan adanya indikasi kegagalan fungsi garda terdepan sistem kesehatan dalam kasus ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?