SuaraJabar.id - Warga korban pembongkaran lahan di RW 11, Kelurahan Tamansari, Bandung, yang masih memilih bertahan di masjid Al-Islam, Tamansari, Bandung, hingga Senin (16/12/2019). Lantai dua masjid Al-Islam dijadikan sebagai posko pengungsian warga yang memilih melawan guna mempertahankan keyakinan mereka atas lahan di RW 11, Tamansari.
Masjid Al-Islam berada tetap di pinggir lahan pemukiman warga RW 11 yang kini sudah rata dengan tanah. Sekeliling lahan seluas 7 ribu meter persegi itu kini dibenteng menggunakan pagar baja ringan.
Dipinggir masjid, tampak dijadikan sebagai dapur umum. Ada beberapa tenda yang memanjang dimana bagian belakang tenda itu dijadikan tempat untuk memasak. Perabotan dapur pun tampak terlihat di tenda itu.
"Ada sekitar 15 KK (Kepala Keluarga) yang mengungsi ke masjid," ucap Enjo, 39 tahun, salah satu warga yang juga mengungsi ke masjid Al-Islam, Senin (16/12/2019).
Baca Juga: Pengembang Proyek Rumah Deret Tamansari Bandung Masuk Daftar Hitam
Koordinator Forum Juang Tamansari Bandung Eva Eryani Effendi mengatakan warga akan tetap bertahan dan memperjuangkan hak-haknya atas tanah dan bangunan yang kini sudah rata dengan tanah.
Menurut Eva, penggusuran itu sangat tidak manusiawi karena warga diberitahu sangat mendadak yakni sore sehari sebelum eksekusi dilakukan. Awalnya, kata dia, saat ribuan personil gabungan dari Satpol PP, Polri dan TNI datang sekitar pukul 05.30 WIB, warga melakukan perlawanan dengan menutup akses masuk ke pemukiman RW 11.
Namun, usaha warga untuk mengusir petugas satpol PP berujung kandas, dan mereka meminta warga untuk segera mengosongkan isi rumah mereka.
"Saya berjaga di depan di Taman Film. Ternyata datang yang berbaris duluan itu militer TNI, disusul dan Satpol PP dan Polisi. Ada dua arah datangnya, pertama arah Taman Film dan Baltos (Balubur Town Square)," ucap Eva di pelataran masjid Al-Islam, Tamansari, Bandung, Senin (16/12/2019).
"Kami merasa dirampok hari itu, itu semua barang kami dikeluarkan tanpa surat izin dan tanpa ada surat perintah untuk merampok barang kami. Ini benar-benar perampokan menurut kami. Perampokan yang terorganisir, tidak berprikemanusiaan," tambah Eva yang juga merupakan warga RW 11.
Baca Juga: Gusur Paksa Warga Tamansari, Satpol PP Terluka dan Trauma
Eva pun mengatakan tak pernah bertemu dengan Wali Kota Bandung Oded M. Danial yang berkunjung ke Tamansari, usai penggusuran terjadi.
Berita Terkait
-
6 Fakta Sejarah di Balik Pembangunan Istana Air Tamansari
-
Dirikan Badan Migrasi, Israel Percepat Penggusuran Warga Gaza?
-
'Aparat Merampas Hak Kami!' Jeritan Hati Warga Korban Gusuran di Jakarta, Bogor, dan Makassar
-
Pameran 'Bara Juang Bara-Baraya' Hadirkan Arsip Perlawanan Warga Melawan Penggusuran
-
Warga Bara-Baraya Mengadu ke Komnas Perempuan, Diintimidasi Aparat: Hak Kami Dirampas!
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
Terkini
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang