Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 16 Desember 2019 | 18:24 WIB
Enjo (39) salah satu warga RT 11 Tamansari, Bandung, yang menjadi korban pengeroyokan oleh oknum Satpol PP dan Polisi saat kerusuhan pembongkaran pemukiman di Tamansari, Bandung, Senin (16/12/2019). [Suara.com/Aminuddin]

SuaraJabar.id - Nahas nasib Enjo (39), salah satu warga RW 11 Kelurahan Tamansari, Bandung Kota Bandung yang menjadi korban penggusuran pada Kamis (12/12/2019) lalu. Selain rumahnya dibongkar paksa, Enjo harus mengalami luka-luka lantaran dikeroyok petugas Satpol PP Kota Bandung dan petugas kepolisian saat kerusuhan.

Enjo berjalan perlahan dan pincang saat ditemui Suara.com di pelataran masjid Al-Islam, Tamansari, Bandung, Senin (16/12/2019). Perban berwarna putih menempel di bagian kanan pinggir hidungnya. Terlihat pula luka yang sudah mengering di pelipis kanan Enjo.

"Ini luka yang saya dapat dan harus dijahit. Kata dokter lukanya dalam," ucap Enjo.

Ia mengisahkan awal kejadian pengeroyokan yang dialaminya. Awalnya, kata dia, warga dan petugas Satpol PP, Kepolisan dan TNI sempat bersitegang pada pagi hari saat akan melakukan pembongkaran paksa pemukiman di kawasan RW 11 Tamansari Bandung pada Kamis (12/12/2019) lalu.

Baca Juga: Ini Kronologi Pengeroyokan Relawan Oleh Aparat Saat Kerusuhan Tamansari

Enjo dan warga lainnya berusaha untuk mengusir petugas dengan cara menutup akses jalan masuk ke lingkungan RW 11. Namun, akhirnya Enjo dan warga lainnya dibantu oleh relawan yang bersolidaritas terpaksa harus mengalah dan memindahkan barang-barang di dalam rumah untuk diangkut keluar.

Enjo pun memindahkan sebagian barang-barang dari rumahnya ke pelataran Masjid Al-Islam yang bersebelahan dengan pemukinan warga RW 11.

"Saya berada di samping Masjid Al Islam, tahu-tahu dari pihak Satpol, mereka tetap merangsek masuk ke lingkungan warga, khususnya ke rumah saya. Rumah saya rumah yang pertama diobrak abrik. Dikeluarin barang-barang dan dokumen, tanpa mereka meminta izin. Pintu rumah saya dijebol," katanya.

Insiden pengeroyokan yang menimpa Enjo berawal saat kerusuhan semakin memanas. Petugas kepolisian tampak melepaskan tembakan gas air mata ke arah pemukiman warga dan masjid Al-Islam yang dijadikan tempat pengungsian warga.

Enjo kala itu, berada di area depan halaman masjid. Saat berusaha untuk naik ke lantai dua, tiba-tiba dia terkena pentungan petugas Satpol PP. Enjo berniat untuk melihat kondisi anak dan istrinya yang berada di lantai dua masjid.

Baca Juga: Korban Penggusuran Tamansari: Kami Dirampok, Perampokan Terorganisir!

"Saya khawatir dan takut anak saya terkena efek gas air mata, tapi di perjalanan saya malah digebukin," katanya.

Load More