Enjo awalnya berusaha untuk mengeluarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari saku celananya. Tetapi belum juga meraih KTP, Enjo sudah terkena pukulan dan akhirnya ditangkap oleh petugas Satpol PP.
"Saya bilang saya warga sini sambil mau mengambil KTP, tapi tak sempat dan saya terus dipukul, ya sudah pasrah saja," jelasnya.
Setelahnya, Enjo dibawa ke dalam mobil ambulans lantaran melihat luka di wajah Enjo mengeluarkan banyak darah. Namun, setelah diberi perban, Enjo justru kembali dianiaya di dalam mobil ambulans dan sampai ditarik keluar lagi oleh petugas satpol PP.
"Saya dipukulin di dalam ambulans sampai kemaluan saya ditimpuk pakai tabung gas oksigen. Mereka bilang 'eh lu jangan jadi jagoan di sini'," kata Enjo menirukan ucapan salah satu petugas Satpol PP di dalam ambulans.
Baca Juga: Ini Kronologi Pengeroyokan Relawan Oleh Aparat Saat Kerusuhan Tamansari
Kemudian, Enjo kembali dianiaya oleh petugas kepolisian tepatnya di depan mall Balubur Town Square (Baltos).
"Saya dikeroyok oleh sekitar lima hingga enam polisi yang bawa tameng dan pentungan di depan ATM Baltos," katanya.
Baru setelah itu, Enjo yang mengalami kondisi babak belur akibat pengeroyokan dimasukan ke dalam ambulans. Ia mengira akan dibawa ke rumah sakit karena luka yang dideritanya cukup parah, tapi ternyata tidak, karena Enjo malah dibawa ke Mapolretabes Bandung untuk diinterogasi terlebih dahulu.
"Dibawa ke Polrestabes, diinterogasi sekitar beberapa jam. Setelahnya baru dibawa ke rumah sakit. Awalnya saya dibawa ke RS Bungsu, tapi dari pihak medis tidak mau menangani dan akhirnya dibawa ke Sartika Asih. Selain luka, saya mengalami luka memar di otak," katanya.
Enjo merupakan satu-satunya warga RW 11 yang dibawa oleh petugas kepolisian dan satpol PP dari puluhan orang yang dinterogasi akibat kerusuhan pembebasan lahan proyek rumah deret Tamansari itu.
Baca Juga: Korban Penggusuran Tamansari: Kami Dirampok, Perampokan Terorganisir!
Kontributor : Aminuddin
Berita Terkait
-
Di Tengah Penggusuran PKL, Pemerintah Tak Berani Gusur Restoran Mewah Tak Berizin?
-
Buat Pengembangan Benih, BUMN Pertanian Usir Paksa Pensiunan Pertani dari Rumah Dinas
-
Ade Jigo dan Warga Korban Penggusuran Masih Ingin Melawan, Sebut Eksekusi Lahan Tak Sesuai Prosedur
-
Imbas Kantor Diusir Pemkot Jaksel, PKBI Batal Eksis Pada Federasi Internasional
-
Curhat Dokumen Penting Raib Gegara Kantor Digusur, PKBI: Kami Diusir, Dianggap Tak Ada!
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
Terkini
-
Pj Gubernur Jabar Minta Semua Pihak Tenang Sikapi Hasil Quick Count
-
Pilgub Jabar: Menang Versi Hitung Cepat, Dedi Mulyadi Turun ke Sawah
-
Bawaslu Kota Tasikmalaya Telusuri Dugaan Praktik Politik Uang
-
Bawa Pulang Poin dari Markas Port FC, Persib Masih Punya Kans ke 16 Besar AFC Champions League II
-
Sempat Terhenti Gara-gara Warga Coblos Dua Kali, Pemungutan Suara di TPS 09 Karawang Dilanjutkan