SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Bekasi resmi menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Rabu (15/4/2020). Langkah ini dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 atau Virus Corona di Kota Bekasi.
Apalagi di Kota Bekasi, jumlah Suspect Corona telah mencapai ribuan orang meliputi Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sementara, Pasien Positif Corona di Kota Bekasi telah mencapai 173 orang dengan rincian, 30 orang sembuh, 16 meninggal dunia dan 126 orang masih menjalani isolasi.
“PSBB sudah kita terapkan, ada 32 titik chek point atau pemeriksaan kendaraan oleh petigas gabungan,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat, Rabu (15/4/2020).
Rahmat mengemukakan bahwa kebijakan PSBB adalah langkah serius dimana masyarakat juga harus mentaati peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah. Karenanya, ia berharap agar masyarakat Kota Bekasi bisa mengambil sikap secara dewasa demi memutus mata rantai penyebaran virus yang belum ada vaksinnya itu.
Baca Juga: Nasib Piala Thomas dan Uber Kian Tak Jelas, Begini Respons PBSI
Petugas yang berjaga di perbatasan daerah bekerja selama 14 hari ke depan. Untuk dua hari mulai sekarang, PSBB bersifat sosialisasi dan imbauan, selanjutnya
Hari keempat dan kelima jika masih tidak menataati peraturan akan diambil sikap sesuai UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang kekarantinaan kesehatan dimana tanggung jawab Pemerintah Pusat dan Daerah penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan di wilayah.
"Kita akan terus sosialisasikan kepada masyarakat, bahwa PSBB ini merupakan langkah serius dalam menghadapi pandemi di Kota Bekasi" tegas Rahmat.
Anggota yang bertugas di perbatasan melakukan langkah awal dengan mengecek pengendara penggunaan masker, pembatasan angkutan kota di penumpang, motor yang diberlakukan 1 pengendara kecuali berboncengan dengan satu alamat yang sama yaitu keluarganya. Selanjutnya mengecek frekuensi yang keluar dan masuk Kota Bekasi, dan langkah terakhir prngecekan suhu tubuh.
“Apabila suhu tubuh melebihi batas normal warga yang dari Jakarta maka dikembalikan ke Jakarta. Namun apabila yang dari Kota Bekasi maka di suruh putar balik untuk mengisolasi diri ataupun pergi ke puskesmas, dan bukan hanya itu tapi dicatat untuk di data dan dipantau perkembanganannya,” pungkas Rahmat.
Baca Juga: Resmi Jadi Wagub DKI Hari Ini, Riza Patria Tak Langsung Ngantor
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai diberlakukan hari ini di Kota Bekasi, Rabu (15/4/2020). Kebijakan ini merujuk pada kewenangan yang telah di setujui oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Perintah Gubernur Jawa Barat.
Berita Terkait
-
Polisi Gerebek Rumah Mahasiswa di Bekasi, Temukan Ladang Ganja Mini
-
Curhatan KPK Ngeluh Kesulitan Usut Kasus WC Sultan di Bekasi: Tersangka Meninggal hingga Toilet Raib
-
Jeritan Nelayan Bekasi: Akses Melaut Diblokade Pagar Laut, Pembongkaran saat Itu Hanya Seremonial
-
Roundup: Arsin Dkk Lolos Jerat Pidana Korupsi di Kasus Pagar Laut?
-
Kepala Desa Segarajaya Jadi Tersangka Pemalsuan 93 SHM Pagar Laut Bekasi, Begini Modusnya
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang
-
Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang, BRI Siapkan Dana Rp3 triliun untuk Buyback Saham