SuaraJabar.id - DS, siswi SMK 10 November Tambun, Kabupaten Bekasi, menjadi korban aksi perundungan atau bullying yang dilakukan oleh temannya sendiri. Kasus ini pada akhirnya berujung damai.
ABG berjilbab ini dipaksa cium kaki hingga 10 kali oleh pelaku. Video aksi bullying itu bahkan viral di media sosial karena kejadiannya direkam oleh si pelaku.
Dirangkum Suara.com, Selasa (20/7/2020), berikut ini 5 fakta kasus bullying yang dialami DS, cewek berjilbab dipaksa mencium kaki di Bekasi.
1. Videonya viral
Baca Juga: Berujung Damai, Siswi Pelaku Bullying di Bekasi Bikin Pernyataan Tertulis
Seorang remaja perempuan dipaksa mencium kaki wanita. Video bullying yang dialami cewek berjilbab tersebut viral di media sosial.
Belakangan, wanita yang diduga pelaku memberikan klarifikasi melalui sebuah rekaman.
2. Dipaksa cium kaki 10 kali
Seorang pelajar perempuan di Bekasi, Jawa Barat menjadi korban perundungan alias bullying hingga viral di media sosial. Korban dipaksa oleh pelaku untuk mengelus dan mencium kakinya sebanyak sepuluh kali.
Baca Juga: Aksi Perundungan Siswi Cium Kaki di Bekasi Berujung Damai
Aksi tak terpuji tersebut diduga direkam oleh pelaku hingga videonya viral di media sosial.
3. Penyebabnya Masalah Sepele
Komisioner Bimbingan Konseling Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi, Wulan Mayasari mengatakan, pemicu perundungan tersebut hanyalah masalah sepele. Pasalnya, korban mengirim foto pelaku ke salah satu teman mereka yang berada di luar daerah.
"Pemicunya karena anak yang pelaku merasa tersinggung karena korban mengirimkan foto pelaku ke teman keduanya yang di luar daerah," kata Wulan kepada Suara.com, Selasa (28/7/2020).
4. Pelaku Teman Kecil Korban
Siswi SMK 10 November, Tambun, Kabupaten Bekasi berinsial DS yang merupakan korban perundungan atau bullying ternyata sudah mengenal terduga pelaku sejak kecil.
Keduanya sudah saling mengenal sejak usia tiga tahun.
5. Berakhir Damai
Terkait aksi perundungan atau bullying yang dialami DS, siswi SMK 10 November Tambun, Kabupaten Bekasi, polisi mengatakan jika kasus tersebut berakhir damai. Sebab, korban mengurungkan niat untuk membuat laporan ke kepolisian.
"Korban tidak mau membuat laporan. Saat ini sedang proses berdamai kekeluargaan," kata Kapolsek Tambun AKP Gana Yudha kepada Suara.com, Selasa (28/7/2020).
Berita Terkait
-
Dijebak Duit THR, Egi dkk Gilir ABG di Bekasi: Korban Teler usai Dicekoki Miras hingga Tramadol
-
Selain Lucky Hakim, Istri Wali Kota Bekasi Juga Jadi Korban Amukan Dedi Mulyadi
-
Libatkan Istri jadi Tukang Palak, Preman Pemeras Tukang Sayur di Bekasi Ternyata Budak Narkoba
-
Marak Aksi Premanisme, Sahroni Minta Kapolri 'Sapu Bersih' Preman-preman Pasar
-
Tampang 2 Preman Ngamuk Minta Jatah ke Pedagang Sayur Pasar Bekasi, Positif Nyabu
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
Terkini
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H