SuaraJabar.id - Ribuan petani tembakau di Kabupaten Garut merasa kecewa karena tidak mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) yang seharusnya disalurkan akhir 2024 kemarin. Dana tersebut seharusnya digunakan untuk kesejahteraan petani tembakau.
Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) mencatat ada 19.000 orang petani asal Garut, tidak menikmati hasil BLT tersebut.
"Kami sedih, sakit hati karena DBHCT itu dampak hasil dari keringat petani dan buruh tembakau, berjuang di dunia tembakau," ungkap Tatang Somantri, Ketua APTI DPC Garut.
Menurut data yang diperoleh, dari total anggaran DBHCT yang diterima Garut, hanya sebagian kecil yang disalurkan kepada petani tembakau. Akibatnya, ribuan petani yang seharusnya berhak mendapatkan bantuan justru tidak mendapatkannya.
"Dari 28 ribu petani tembakau yang diajukan, hanya 9.000 petani saja yang diakomodir mendapat BLT tersebut. Artinya yang tidak tersalurkan di angka 19 ribu," tambah Tatang dilansir harapanrakyat.com, jaringan suara.com.
APTI menilai bahwa penyaluran BLT DBHCT di Garut tidak tepat sasaran. Banyak petani tembakau yang seharusnya mendapatkan bantuan justru tidak menerimanya.
"Kami juga belum tahu tapi di lapangan sering terjadi menjadi polemik. Ada yang tidak tepat sasaran, kemudian petani tidak mendapatkan," ujar Tatang.
Ketidakadilan dalam penyaluran BLT DBHCT ini tentu sangat merugikan petani tembakau. Mereka yang telah bekerja keras untuk menghasilkan tembakau justru tidak mendapatkan manfaat dari hasil cukai tembakau yang mereka produksi.
Para petani tembakau berharap agar pemerintah daerah dapat melakukan evaluasi terhadap penyaluran BLT DBHCT dan memastikan bahwa bantuan tersebut benar-benar tepat sasaran.
“Melihat hak petani BLT itu dilahirkan dari petani dan buruh tani tembakau, itu kan petani dan buruh berhak mendapatkan BLT DBHCT. Saya sedih, sakit hati karena DBHCT itu dampak hasil dari keringat petani dan buruh tembakau, berjuang di dunia tembakau,” jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Dedi Mulyadi Murka Dituding Timbun Dana Rp4,17 T, Tantang Menkeu Purbaya Buka Data Daerah Lain
-
Geger! Respons Pemangkasan Dana Pusat, Dedi Mulyadi Pangkas Jam Kerja ASN di Jabar
-
Duet Rudy-Jaro Ade Pecah! Kompak Turun Tangan Binasakan Jutaan Rokok Ilegal di Pakansari
-
Khofifah Ajak Santri Kuasai Teknologi: Siap Bela Lirboyo, Siap Bela Indonesia!
-
Puluhan Pelajar Purwakarta Keracunan Massal Pasca Acara Merah Putih, Tiga Kritis Dirujuk ke RS