SuaraJabar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) sudah mentransfer dana bantuan ke masing-masing rekening anggota masyarakat korban bencana gempa untuk membantu memperbaiki rumah yang rusak akibat guncangan gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"BNPB sudah transfer ke rekening masing-masing, sudah Rp2,6 M (miliar) untuk 134 orang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Senin (3/2/2025).
Ia menuturkan, BPBD Garut sudah mendapatkan laporan terkait realisasi bantuan dana dari BNPB untuk warga yang rumahnya rusak pada gempa bumi yang terjadi 18 September 2024.
Mereka yang mendapatkan bantuan dana perbaikan rumah itu, kata dia, berdasarkan hasil verifikasi langsung ke lapangan sebanyak 134 rumah dengan kategori rusak ringan, dan sedang, dengan besaran bantuan yang diterima untuk rusak ringan Rp15 juta, dan rusak sedang Rp30 juta.
Ia mengungkapkan, seluruh dana yang sudah ditransfer ke rekening bank masing-masing penerima manfaat bantuan itu dapat diambil ke bank secara bertahap yakni pertama 40 persen, kemudian 50 persen, dan terakhir 10 persen.
"Belum bisa dicairkan karena kita menunggu permohonan dari mereka untuk pencairannya, dicairkan tiga tahap 40 persen, 50 persen dengan 10 persen," katanya.
Ia menjelaskan, masyarakat penerima bantuan dana itu akan mendapatkan pendampingan dari tim pendamping masyarakat, dan tim teknis penyusunan laporan terkait penggunaan dana bantuan pemerintah itu.
Masyarakat, kata dia, harus menjelaskan penggunaannya, kemudian dilaporkan oleh tim pendamping untuk selanjutnya dana dari pemerintah bisa diambil dari bank setelah tim teknis mengecek kondisi rumah penerima bantuan.
"Warga nanti didampingi tim pendamping masyarakat, dan tim teknis untuk menyusun 40 persen itu untuk apa, 50 persen itu untuk apa, kecuali kalau yang sudah selesai 100 persen itu bisa dirembes, bisa dibayar," katanya dikutip ANTARA.
Baca Juga: BPBD Indramayu Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir Rob
Ia menegaskan, teknis pencairan dana dari bantuan BNPB itu untuk menghindari penyalahgunaan dana, atau tidak digunakan untuk pembangunan rumah yang rusak melainkan kebutuhan lain yang bersifat konsumtif.
"Jadi, tidak bisa diambil semua langsung karena dikhawatirkan dipakai untuk konsumtif, tidak sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya," kata Aah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Siapa Dalang di Balik KTP Palsu WNA Israel Aron Geller? 5 Fakta Mengejutkan Terungkap
-
Gempar KTP Palsu WNA Israel di Cianjur, Bupati Wahyu Ferdian Bongkar Data Aron Geller Fiktif
-
Dokter Dikeroyok di Depan Rumah! 5 Pelaku Ditangkap
-
36 Pendaki Ilegal Ini Dihukum Berat!
-
Warga Bantah Pukul Anak Anggota DPRD di Bogor, Wakil Rakyat dari NasDem 'Keukeuh' Buat Laporan