Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 07 April 2025 | 01:22 WIB
Bupati Bogor, Rudy Susmanto [Egi/Suarabogor]

“Di lokasi bencana, para kepala desa tidak pulang. Saat sembako habis, mereka tetap bertahan. Anggota gabungan kelelahan, tapi mereka tetap bekerja. Pernahkah ada yang mengucapkan terima kasih kepada mereka?” ungkapnya.

Ucapan terima kasih pun disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan bencana dan pengamanan mudik, mulai dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, Dinkes, relawan, hingga pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

“Banyak rekan kita tidak mudik, hanya untuk memastikan mudik berjalan aman, memastikan tidak ada kecelakaan. Mereka bekerja di balik layar, tapi hasilnya untuk semua,” ujarnya dengan haru.

Sebagai Bupati yang baru menjabat, ia mengaku siap menerima kritik dan tekanan. “Dijelekkan, dijatuhkan, itu hal biasa. Kalau tidak mau dibusukkan, jangan jadi Bupati,” katanya dengan tegas.

Baca Juga: Izin Tempat Wisata Eiger Adventure & Hibisc Fantasy di Kawasan Puncak Terancam Dicabut

Ia pun menutup pernyataannya dengan ajakan kepada masyarakat untuk bersatu dan bersama-sama membangun Bogor ke arah yang lebih baik.

“Kalau Bogor mau berubah, ayo kita bareng-bareng. Kami butuh dukungan masyarakat. Kami membuka peluang, mari kita duduk bareng.” tukasnya.

Destinasi Wisata Anti Macet di Bogor

Kawasan Puncak Bogor menjadi destinasi wisata nasional yang digemari oleh para pengunjung karena keasrian alam dan kesejukan udaranya.

Meski bermacet-macetan, para wisatawan rela menghabiskan waktunya demi menghirup udara segar yang tak ditemukan di Jakarta.

Baca Juga: Bogor Terang dan Banjir Mulai Surut, Rudy Susmanto Puji Keberhasilan BNPB Modifikasi Cuaca

Namun, bagaimana jika udara segar dan keasrian alam itu didapatkan tanpa perlu bermacetan di Puncak? Tentu ini akan menjadi alternatif wisata orang-orang kota untuk mengurangi waktu yang membosankan ketika bermacetan.

Load More