Polisi Tak Akan Proses Hukum Pelaku Ritual Jelangkung di Rumah Kosong Depok

Polisi hanya akan memberi arahan jika pelaku ditemukan, lantaran perbuatannya yang dinilai menyimpang.

Dwi Bowo Raharjo | Novian Ardiansyah
Rabu, 27 Maret 2019 | 14:40 WIB
Polisi Tak Akan Proses Hukum Pelaku Ritual Jelangkung di Rumah Kosong Depok
Polisi temukan jalangkung dan kain kafan saat geledah rumah kosong di Depok. (Suara.com/Supriyadi)

SuaraJabar.id - Kepala Tim Jaguar Polresta Depok Iptu Winam Agus menyatakan tak akan memproses Hendra Ari Sandi (32), orang asing yang kedapatan menginap satu pekan di rumah kosong Jalan Tole Iskandar, Sukamaju, Cilodong, Depok, Jawa Barat. Ari diduga sengaja menjalani ritual gaib melalui media jalangkung agar bisa memanggil arwah kekasihnya, Vanesa yang sudah lama meninggal dunia.

Winam menerangkan, polisi hanya akan memberi arahan jika pelaku ditemukan, lantaran perbuatannya yang dinilai menyimpang. Hingga kini, pihak kepolisian belum mengamankan Ari karena terduga pelaku belum ditemukan.

"Diberi arahan saja, apa yang dia lakukan itu tidak baik menurut sisi agama dan sisi sosial," ujar Winam saat dikonfirmasi awak media, Rabu (20/3/2019).

Diketahui, rumah kosong itu sempat didatangi tim Jaguar Polresta Depok karena warga sempat mendengar adanya jeritan suara wanita yang meminta tolong. Namun, polisi tak menemukan satu orang pun ketika mendatangi rumah kosong tersebut pada Selasa (26/3/2019) kemarin.

Baca Juga:Kakek Zaini Ditemukan Tewas di Atas Becaknya Sendiri

Rumah jalangkung. (Suara.com/Novian)
Rumah jalangkung. (Suara.com/Novian)

Namun dari hasil penggeledahan, polisi hanya menemukan benda-benda klenik seperti dupa, jalangkung, dan kain kafan.

"Ketika mengecek bersama warga yang melapor, kita temukan semacam jalangkung yang dikasih foto perempuan dan dipakaikan kerudung, dupa pembakaran menyenyan pemanggil setan, dan kain kafan," kata Winam.

Menurutnya, alasan polisi mendatangi rumah tersebut untuk membuktikan tidak ada hal-hal yang mistis seperti yang diceritakan banyak orang.

"Saya buktikan sama masyarakat bahwa di sini enggak ada aktivitas manusia, suara-suara yang nangis atau minta tolong itu mungkin sugesti masyarakat saja. Atau mungkin para mahluk halus ke rumah itu, ini hanya pembuktian aja," kata dia.

"Keterangan dari warga sekitar waktu siang saja enggak berani datang, enggak ada orang. Bayangin aja siang aja enggak berani apalagi malam?," Winam menambahkan.

Baca Juga:KPK Pastikan akan Periksa Menteri Agama Terkait Kasus Jual Beli Jabatan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini