SuaraJabar.id - Sultan ke XIV Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadingrat meminta masyarakat untuk menolak jika diajak oleh para elit politik untuk merayakan pesta kemenangan pada Pilpres 2019 sebelum ada pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pernyataan itu disampaikan Sultan Arief saat menanggapi sutuasi politik pada pilpres setelah kedua belah pihak paslon di Pilpres 2019 saling mengklaim kemenangan.
"Kepada masyarakat jangan mau lagi diajak elit politik mendukung pesta kemenangan sebelum ada pengumuman resmi dari KPU," kata Sultan Arief seperti diberitakan Antara, Kamis (18/4/2019).
Sultan Arief kemudian mengimbau pada peserta pemilu yang sedang berkompetisi untuk menahan diri, jangan sampai melenakan masyarakat luas yang bisa menimbulkan perselisihan.
Baca Juga:Sebut Pemilu 2019 Paling Rumit, Gus Ipul: Protes Tidak Bisa dengan Adu Kuat
Pasangan capres dan cawapres kata dia, harus bisa menenangkan pendukungnya dan menunggu sampai pengumuman hasil pemilu resmi disampaikan KPU.
"Kami mohon kedua belah pihak untuk menahan diri. Tidak melaksanakan pesta kemenangan dan syukuran kemenangan sampai pengumuman resmi dari KPU," ujarnya menegaskan.
Selain itu, Sultan Arief mengajak semua masyarakat untuk kembali bersahabat dan jangan sampai ada pertentangan, apalagi bermusuhan yang disebabkan beda pilihan. Ia menegaskan, persatuan merupakan yang paling penting.
"Masyarakat sudah selesai setelah melaksanakan haknya dalam mencoblos. Selanjutnya kita guyub lagi bersatu lagi sebagai bangsa Indonesia yang penuh keramahan dan silaturahmi serta menjaga persatuan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, kedua pasangan calon mengklaim menang menurut versi masing-masing.
Baca Juga:Pemilu 2019 Selesai, MUI Sampaikan Pesan Damai untuk Indonesia
Untuk pasangan nomor urut 01 Jokowi - Ma'ruf Amin menyatakan kemenangan sesuai dengan hasil 'Quick Count' atau hitung cepat dari berbagai lembaga survei.
- 1
- 2