SuaraJabar.id - Wali Kota Muhammad Idris mengaku tidak mengetahui adanya penerapan parkir terpisah antara perempuan dan pria di sejumlah tempat parkir yang ada di Kota Depok, Jawa Barat.
Bahkan, Idris mengatakan penerapan parkir terpisah itu belum ada laporan resmi dan kajian yang disampaikan kepada dirinya.
"Parkir terpisah atau ladies parking ini belum ada laporan ke saya terkait penerapan itu, kalau menurut saya itu bagus. Tapi kita lihat dulu fasilitas dan situasi seperti apa? Jika dibuat penerapan ladies parking (apakah cocok di Depok diterapkan)," kata Idris kepada Suara.com usai menghadiri HUT Bhyangkara ke 73 di Polresta Depok, Rabu (10/7/2019).
Lebih lanjut Mohammad Idris menjelaskan, penerapan parkir terpisah ini tentu harus dilihat dari situasi dan fasilitas parkir yang ada di Kota Depok. Ia mencontohkan sistem ganjil genap yang akan direncanakan di Depok, kenyataannya tidak cocok diterapkan dan hanya bisa diterapkan di Jakarta.
Baca Juga:Sindiran Menohok Abu Janda Soal Parkir Terpisah di Depok
"Saya belum pelajari secara umum, terkait pembuatan peraturan wali kota dan perda akan dilakukan pengkajian dahulu dan seperti apa. Kalau kajian sudah oke akan dilakukan uji coba selama dua minggu dan kalau sudah selesai dilanjutkan dibuatkan SK wali kota," jelasnya.
Untuk diketahui, Kepala Dishub Kota Depok Dadang Wihana mengatakan kebijakan pemisahan parkir kendaraan roda dua antara pria dan perempuan merupakan program yang sudah lama diterapkan. Menurutnya, hal tersebut sebagai pengarusutamaan gender untuk menghormati kaum perempuan.
"Dalam rangka pengarusutamaan gender dan kepedulian terhadap perempuan," ujar Dadang.
Ia mengatakan program tersebut bersifat imbauan semata, dan tidak ada hubungannya dengan wacana perda syariah yang sempat ramai dibicarakan belakangan.
Kontributor : Supriyadi
Baca Juga:Tokoh Agama Ini Tolak Aturan Pemisahan Parkir Lelaki dan Perempuan di Depok