SuaraJabar.id - Teror kemunculan ular kobra menggegerkan sejumlah wilayah. Mulai dari Bekasi, Citayam sampai di Kembangan Jakarta Barat. Kawanan ular berbisa itu juga menggegerkan sebagian warga Sukabumi, Jawa Barat.
Dari informasi, sedikitnya 18 ekor ular berbagai jenis diamankan petugas BPBD Kota Sukabumi dalam sepekan terakhir. Ular-ular tersebut muncul menyusul guyuran hujan deras yang melanda Kota Sukabumi dan sekitarnya yang terjadi hampir setiap sore hari.
Kepala Seksi Penjegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Bahrami mengatakan, 18 ekor ular yang diamankan itu berasal dari lima titik, seperti di Benteng Kidul Warudoyong, Taman Asri Cikole, Sriwedari Gunungpuyuh, serta di kawasan Cisaat dan Cibatu Kabupaten Sukabumi.
"Jenis-jenisnya mulai dari ular kobra, ular koros, ular welang dan ular sanca batik. Yang paling besar kita tangkap di Cibatu ular kobra panjangnya hampir 1,5 meter. Kemudian di Sriwedari kita tangkap ular sanca kembang panjang lima meter," kata Zulkarnain sebagaimana dilansir Sukabumiupdate.com (jaringan Suara.com), Minggu (15/12/2019).
Baca Juga:Lagi Beres-Beres, Pedagang Pasar Dipatuk Ular Kobra
Zulkarnain menjelaskan, ular-ular tersebut, khususnya anakan ular kobra seringkali muncul di musim penghujan karena induk ular kerap mencari tempat yang hangat dan lembab untuk menetaskan telur.
Biasanya di bawah serasah daun kering yang lembab. Telur-telur akan menetas rata-rata dalam 3 sampai 4 bulan.
"Awal musim penghujan adalah waktu menetasnya telur ular. Fenomena ini wajar, dan merupakan siklus alami. Hampir semua jenis ular akan meninggalkan telur-telurnya dan membiarkan telur tersebut menetas sendiri. Begitu menetas, anakan kobra akan menyebar kemana-mana. Untuk menghindari masuknya ular ke dalam rumah dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan rumah," ujar Zulkarnain.