Digerebek, Turis Timur Tengah di Cipanas Sewa 11 Gadis dan 1 Lady Boy

Tersangka yang saat itu hendak mengantarkan 11 perempuan muda dan satu lady boy langsung ditangkap dan diamankan ke Mapolres Cianjur.

Reza Gunadha
Senin, 30 Desember 2019 | 14:44 WIB
Digerebek, Turis Timur Tengah di Cipanas Sewa 11 Gadis dan 1 Lady Boy
Ilustrasi. (dok. polisi)

SuaraJabar.id - Polres Cianjur, Jawa Barat, menangkap empat orang diduga mucikari yang menjajakan belasan perempuan muda kepada turis asing di perumahan elite Kota Bunga, Kecamatan Cipanas. Rumah itu biasa dihuni turis asal Timur Tengah.

Dalam operasi tersebut, polisi juga berhasil mengamankan belasan perempuan yang menjadi korban mucikari tersebut.

"Keempat tersangka Fany, Aditya, Dasep, dan Kuswandi, ditangkap setelah petugas mendapat laporan warga yang resah terhadap kegiatan perdagangan orang di perumahan yang biasa dihuni turis asing asal Timur Tengah," kata Kapolres Cianjur Ajun Komisaris Besar Juang Andi Priyanto, Senin (30/12/2019).

Mendapati laporan tersebut, pihaknya menurunkan anggota untuk melakukan pengintaian dan penangkapan.

Baca Juga:PSK Cipanas saat Malam Tahun Baru, Dipaksa Naik Ranjang Meski Menstruasi

Tersangka yang saat itu hendak mengantarkan 11 perempuan muda dan satu lady boy langsung ditangkap dan diamankan ke Mapolres Cianjur.

"Korban perdagangan manusia ini dibawa menggunakan kendaraan roda empat, sehingga kami juga mengamankan barang bukti berupa 12 unit telepon selular dan empat kendaraan roda empat berbagai jenis," katanya.

Saat ini, menurut dia, tersangka masih menjalani pemeriksaan secara intensif di Mapolres Cianjur, sedangkan belasan korban yang rata-rata masih berusia 20 tahunan akan dikirim ke panti rehabilitasi di Sukabumi.

"Kami akan terus menggelar operasi dan razia bekerja sama dengan instansi terkait di Pemkab Cianjur, guna menghilangkan penyakit masyarakat khususnya perdagangan manusia yang dieksploitasi untuk pekerja seks," katanya.

Sementara beberapa korban mengatakan tergiur dengan tawaran muncikari karena faktor ekonomi. Bahkan beberapa orang di antaranya telah berkali-kali melayani turis asing yang memesan.

Baca Juga:Modus Cuci Mobil, Waspadai Aksi Palak di Objek Wisata Cipanas Jelang Nataru

"Karena terdesak kebutuhan sehari-hari, saya terpaksa bekerja seperti ini. Penghasilan yang saya dapat dibagi dengan muncikari dan perantara," kata Sintia, seorang korban yang mengaku warga Kecamatan Cipanas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini