SuaraJabar.id - Belum lama petinggi Sunda Empire ditangkap polisi, kini muncul raja palsu lainnya, Dony Pedro King of The King di Jawa Barat. Ia merupakan pemimpin kelompok Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) yang mengeluarkan berbagai klaim kontroversial.
Pria yang tinggal di Bandung tersebut mengklaim dirinya sebagai anak Presiden Soekarno, seperti dilaporkan AyoBandung.com--jaringan Suara.com, Jumat (31/1/2020).
Tidak hanya itu, Dony Pedro juga melontarkan klaim-klaim lainnya.
Baca Juga:Cerita Warga Ijen, Begadang Kelilingi Api Unggun Waspadai Banjir Susulan
Berikut 4 klaim Dony Pedro King of The King yang dirangkum Suara.com, Jumat (31/1/2020).
1. Anak Soekarno
Dony Pedro mengklaim sebagai anak Soekarno saat ditanya perihal hubungan antara Soekarno, Indonesia Mercusuar Dunia dan dirinya.
"Saya ini anaknya lah, bagaimana kamu ini," jawab Donny Pedro dengan nada setengah heran kepada AyoBandung.com.
Dirinya kemudian mengambil selembar foto yang menunjukan potret seorang perempuan dan dua orang laki-laki. Dony mengaku bahwa tiga orang tersebut adalah anak Bung Karno "yang asli".
Baca Juga:Bantah Tuduhan Netizen, Kemenkes: Tidak Ada Kasus Corona yang Disembunyikan
"Ini anak-anak Soekarno yang sebenarnya," ungkapnya.
Pria itu juga memajang foto-foto Presiden pertama RI. Seperangkat pakaian yang mirip dipakai oleh Bung Karno juga tampak dipajang di rumah Dony.
2. Dana hibah Allah SWT
Berdasarkan sertifikat "Penguasa ALam Jagat Raya", Dony mengklaim kekayaannya tidak terbatas.
Sertifikat itu dilengkapi dengan berbagai tempelan gambar. Mulai dari keris, simbol-simbol, seorang wanita berpakaian oriental hingga sebuah materai Rp6 ribu yang ditandatangai Dony Pedro.
Dalam sertifikat itu, dana yang dimiliki tertulis "dana hibah Allah SWT" yang diamanahkan kepada Bung Karno.
Besarnya dana tersebut ditulis dalam satuan "mega lakse". Angka yang tertera sebesar 32 dengan nol sebanyak 21 buah.
3. Menggaji warga negara Rp 3 miliar per orang
Konon, Dony Pedro mampu melunasi utang-utang Indonesia hingga menggaji warga negara Indonesia menggunakan dana yang tertera di sertifikat tersebut.
Tak tanggung-tanggung, Dony mengaku dapat membayar hingga Rp3 miliar per orang.
4. Dana di Bank Swiss
Juanda, petinggi IMD lainnya yang hadir di sana mengatakan bahwa dana itu akan dipakai untuk menyejahterakan rakyat Indonesia. Dana tersebut disebut masih berada di sebuah bank di Swiss.
"Nanti akan dicairkan dan dibuka semua asetnya pada Maret 2020," ujar Juanda.