Ramayana Depok Akan Pecat Ratusan Karyawan, Imbas Corona Tak Ada Pembeli

Total jumlah karyawan yang ada di Ramayana Depok kurang lebih 159 orang.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 07 April 2020 | 10:21 WIB
Ramayana Depok Akan Pecat Ratusan Karyawan, Imbas Corona Tak Ada Pembeli
Diskon akhir tahun Ramayana Depok (dok istimewa/Rofifah Hanna Luthfiah)

SuaraJabar.id - Ratusan pekerja PT. Ramayana di Plaza Depok Jalan Margonda terancam dipecat. Manajemen Ramayana melaporkan kondisi tokonya sepi pembeli selama wabah virus corona.

Ramayana mempunyai karyawan tetap dan tidak. Total jumlah karyawan yang ada di Ramayana Depok kurang lebih 159 orang.

"Benar info (PHK) seperti itu. Pada Jumat 3 April 2020 unsur manajemen Ramayana Depok melapor secara lisan tentang kondisi perusahaannya," kata Kadisnaker Kota Depok Manto kepada SuaraJabar.id, Selasa (7/4/2020).

Setelah mendapatkan laporan soal PHK pekerja Manto menyarankan agar pihak managemen Ramayana untuk menyampaikan langsung kepada karyawan terjait hal tersebut. Lalu saran itu kata Manto dilakukan oleh pihak manajemen di mana pada 4 April 2020 diadakan pertemuan antar pekerja dengan unsur manajemen.

Baca Juga:Kemenperin Perlu Ingatkan Sektor Industri agar Tidak Lakukan PHK

"Namun kami Disnaker Depok belum mendapat laporan secara tertulis dari unsur manajemen Ramayana," ucap Manto.

Terpisah, Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Depok Wido Pratikno membenarkan ada ratusan karyawan PT. Ramayanan Depok mendapat PHK karena dampak virus corona.

Ia mengatakan dari laporan yang diterimanya ada 120 karyawan yang di-PHK dari Ramayana Depok.

"Ada 120 orang. Baru mulai (dapat informasi PHK) hari ini," kata Wido.

Pihaknya akan melakukan mediasi antara para pegawai terdampak PHK dengan manajemen Ramayana Depok. Mereka hendak mengawal pemberian hak-hak terakhir untuk pegawai terdampak PHK.

Baca Juga:Korban Dampak Corona Mulai Terasa, Di Gresik 73 Buruh Kena PHK

"Kami mau perjuangkan haknya, paling pesangonnya. Saya akan koordinasi dulu. Mereka anggota Aspek (Asosiasi Serikat Pekerja), langkah mereka seperti apa," ucapn.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak