Gara-gara Satu Pasien Corona, 61 Tenaga Medis di Indramayu Dikarantina

Mereka dikarantina di hotel.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 29 April 2020 | 03:15 WIB
Gara-gara Satu Pasien Corona, 61 Tenaga Medis di Indramayu Dikarantina
Ilustras tenaga medis virus corona. (Ayobandung)

SuaraJabar.id - Sebanyak 61 tenaga medis di RSUD Indramayu, Kabupaten Indramayu dikarantina virus corona. Mereka kontak langsung dengan pasien positif virus corona yang merupakan, salah seorang perawat di rumah sakit itu.

Mereka dikarantina di salah satu hotel di Kabupaten Indramayu. Mereka kini menanti hasil pemeriksaan swab.

"Kami mengambil kebijakan mengasramakan para tenaga medis dan paramedis RSUD Indramayu di Hotel Wiwi Perkasa," ungkap juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, Selasa (28/4/2020) kemarin.

Penempatan para tenaga kesehatan di hotel itu, diyakinkannya, sebagai bentuk perlindungan dan kenyamanan. Selama di sana, keperluan makan dan minum para tenaga kesehatan dijamin otoritas setempat.

Baca Juga:2.000 Warga Jawa Barat Positif Virus Corona dari Rapid Test

Ke-61 tenaga kesehatan itu sendiri dikarantina setelah berkontak dengan pasien positif kedua di Indramayu. Meski puluhan tenaga kesehatannya dikarantina, dia menjamin, pelayanan di RSUD Indramayu tak terganggu.

"Alhamdulillah tidak terganggu," cetusnya.

Sementara, pasien positif kedua di Indramayu sendiri diyakinkannya dalam kondisi baik. Pasien laki-laki itu kini sedang menunggu hasil konfirmasi lanjutan dari Labkesda Jawa Barat.

"Kondisi pasien kedua yang sebelumnya terkonfirmasi positiv Covid-19 saat ini baik. Untuk kepulangannya, menunggu hasil konfirmasi lanjutan dari Labkesda Jabar yang sudah dikirim pada 17 April 2020," ungkapnya.

Lebih jauh Deden menambahkan, dari beberapa kasus di Indramayu, masyarakat harus bisa belajar dan mewaspadai adanya 'carier'. Carier adalah orang tanpa gejala, tapi sudah membawa virus. Hanya karena kekebalan tubuhnya baik, virus itu belum atau tidak muncul.

Baca Juga:Efek Virus Corona, Marc Marquez Beri Saran Kontrak Pembalap Dibekukan

"Orang tersebut tampak biasa saja, padahal potensi menularkan virusnya sangat tinggi," terangnya.

Pihaknya meminta masyarakat yang memiliki saudara atau kerabat di daerah lain, seperti Jakarta, Bandung, atau lainnya, yang sudah masuk daerah transmisi lokal, untuk tidak pulang.

"Bertemu keluarga itu penting, tapi yang terpenting saat ini tidak pulang. Jangan sampai saudara kita yang mudik membawa virus dan menjadi sumber penularan bagi keluarganya di kampung," katanya.

Masyarakat Indramayu pula diingatkan tetap disiplin dengan rajin cuci tangan, tak bepergian, menjaga jarak, dan harus gunakan masker.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini