SuaraJabar.id - Wali Kota Bogor Bima Arya membeberkan aktivitas warga yang menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Bogor, Senin (6/7/2020) pagi.
Dia mengatakan, para penumpang mesti menunggu 2 jam agar bisa menaiki KRL.
"Pagi ini warga Bogor harus mengantre selama satu setengah sampai 2 jam untuk bisa masuk ke gerbong kereta," ujar Bima seperti dilaporkan Ayobandung.com--jaringan Suara.com, Senin.
Menurut Bima, penumpukan kali ini lebih banyak ketimbang pekan sebelumnya.
Baca Juga:Penumpang KRL di Stasiun Bogor Harus Antre 2 Jam untuk Bisa ke Kereta
"Ini terjadi karena jumlah penumpang sudah dekati angka normal karena banyak sektor sudah dibuka di ibu kota, tapi kapasitas gerbong tetap dibatasi 35 persen," katanya.
Dia mengatakan, bus yang disiapkan untuk mengurangi penumpang KRL sudah berjalan maksimal. Namun, pengoperasiannya dinilai tidak bisa jadi solusi permanen.
Selain itu, sistem pembagian jam kerja dinilai belum maksimal.
Pemerintah Kota Bogor pun, kata Bima, akan meminta agar sistem pembagian kerja di evaluasi total implementasinya.
"Idealnya waktu kerja lebih berjarak dan dipastikan berjalan di perkantoran. Kemudian menambah kapasitas gerbong kereta dengan protokol kesehatan yang lebih ketat. Pemkot akan gencarkan test swab di stasiun untuk lebih memastikan tingkat kerentanan penularan Covid-19 di stasiun," katanya.
Baca Juga:Antrean Penumpang di Stasiun Bogor Kini Bisa Dicek di Aplikasi KRL Access