Pilkada Depok 2020 Diprediksi Diikui 3 Pasang Calon, Salah Satunya Petahana

Yang belum menentukan koalisi yaitu Partai Golkar, PKB, dan PSI.

Pebriansyah Ariefana
Sabtu, 25 Juli 2020 | 11:22 WIB
Pilkada Depok 2020 Diprediksi Diikui 3 Pasang Calon, Salah Satunya Petahana
Bakal calon wali kota Depok, Rama Pratama. (Suara.com/Supriyadi)

SuaraJabar.id - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 diprediksi akan ada tiga pasang calon untuk merebutkan kursi nomor 1 dan 2 di Kota Depok.

Pertama, PDI Perjuangan dan Gerindra sudah resmi berkoalisi dengan mengusung Pradi Supriatna (Wakil Wali Kota) dan Afifah Alia.

Kedua, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah resmi berkoalisi dengan tiga partai politik (Parpol) yang tergabung dalam koalisi Tertata antara lain PPP, PAN, dan Partai Demokrat dengan nama koalisi Tertata Adil Sejahtera.

Lalu ketiga masih ada parpol yang belum menentukan koalisi yaitu Partai Golkar, PKB, dan PSI.

Baca Juga:Petahana Mohammad Idris Didukung PKS, PAN, PD, PPP Maju Cawali Kota Depok

Rencananya, salah bakal calon wali kota yaitu Rama Pratama yang merupakan mantan kader PKS akan membuat poros baru di Pilkada Depok 2020 nanti.

"PDI-P mengusung Pradi, Idris dipinang PKS. Jadi siapa calon yang ditawarkan publik Depok, yaitu Idris dan Pradi. Di sini kemudian saya sebagai tanggung jawab moral, saya juga bergerak berdasarkan aspirasi masyarakat kalau kota ini butuh perubahan maka poros alternatif ini perlu,” kata Rama Pratama, kepada SuaraJabar. id, ketika dikonfirmasi, Sabtu (25/7/2020).

Ia menilai poros baru ini sangat relevan demi membawa perubahan Kota Depok yang dinilainya stagnan.

Kata dia, kalau calon wali kota yang ditawarkan hanya itu-itu saja.

“Dasar itu juga yang membuat saya akan bergerak membangun poros alternatif. Saya merasa prihatin calon yang muncul tidak akan membawa perubahan. Ternyata pada akhirnya itu-itu lagi (yang dimunculkan),” kata Rama.

Baca Juga:Koalisi dengan Gerindra, PDIP Resmi Dukung Pradi- Afifa di Pilkada Depok

Rama menyebut, keinginan poros baru ini tidak mengedepankan syahwat politik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini