Rencananya, pada pekan depan Disparbud Kota Bekasi akan melakukan pembahasan oleh Direktorat Perkeretaapian.
"Nanti kami sampaikan setelah rapat, rencananya itu hari Selasa (18/8/2020) kita akan bahas. Nanti kita yang akan kesana," katanya.
Sebagaimana diketahui, baru-baru ini Stasiun Bekasi menjadi perhatian setelah adanya penemuan bangunan dan benda kuno di bawah tanah.
Tekstur bangunan itu terbuat dari bata merah yang telah kusam dengan tanah, benda-nya berupa jendela besar dari kayu pada umumnya, tempo dulu.
Baca Juga:Sejarahwan Klarifikasi Dugaan Pernah Ada Pembantaian di Stasiun Bekasi
Bangunan dan benda kuno itu ditemukan oleh pekerja Double-Double Track yang dinaungi PT. Kereta Api Indonesia, Minggu (9/8/2020) akhir pekan kemarin.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan Sejarawan Bekasi sudah mengetahui, tapi sampai sekarang masih menjadi misteri.
Struktur bata itu berbentuk melingkar seperti lorong. Adapun struktur bata itu berdiameter 2,5 X 2 Meter.
Sejarawan Bekasi, Ali Anwar menduga Cagar Budaya gorong-gorong untuk mengaliri air.
"Itu seperti jalan tol pada umumnya, ada gorong-gorong di bawah jalan tol. Nah, sama ini rel kereta api dan mempunyai saluran air persis terowongan dimana pembuangannya airnya masuk ke parit sebelah stasiun," kata Ali.
Baca Juga:Lorong Tua di Bawah Stasiun Bekasi Diduga Tempat Tentara Jepang Membantai
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah