SuaraJabar.id - Berawal dari kegiatan pembinaan seni di Madrasah Aliyah Negeri 3 Kabupaten Sukabumi, Gasentra Pajampangan kini telah menjelma menjadi sanggar seni dengan segudang prestasi. Dalam sebulan, sanggar seni ini mampu meraup lebih dari Rp100 juta dari channel YouTube mereka.
Keseriusan tenaga pengajar dan siswa dalam mengembangkan bakat seni, khususnya di seni tarik suara membuat mereka dikenal banyak orang. Bukan hanya di Sukabumi atau Jawa Barat, tapi juga hingga luar negeri.
Maklum, channel YouTube mereka telah di-subscribe oleh lebih dari satu juta pengguna.
Pembina Gasentra Pajampangan, Tian Maulana mengatakan, setelah melakukan pembinaan, mereka berkreasi menyalurkan bakat-pakat siswa dan siswi mereka.
Baca Juga:Ghea Youbi Pakai Kaus 'Nahan Nafsu Itu Susah', Netizen Salfok ke Hal Ini
Sederet proyek digagas mulai dari 10 tahun lalu. Mulai dari meng-coverr lagu artis lain, merilis album, manggung hingga merilis video musik melalui Channel Youtube mereka, Gasentra Pajampangan.
"Di vokal kami membuat rekaman, membuat cover, membuat album. Berangkatnya dari sana," ujar Tian ketika dihubungi Suarajabar.id baru-baru ini.
Tian memaparkan, untuk urusan tarik suara, pihaknya memproduksi konten musik beragam genre. Mulai dari dangdut, pop Sunda, pop hingga qasidah.
"Semua siswa-siswi di MAN 3. Ada alumni juga," ujarnya.

Sejak 2013, sanggar seni ini mulai menampilkan video musik dangdut, pop dan pop Sunda karya mereka di YouTube. Hingga saat ini, channel tersebut sudah di-subscribe oleh lebih dari satu juta orang.
Baca Juga:Buruh Sukabumi Hitung KHL Sendiri, Hasilnya Rp3.516.669 per Bulan
Penonton tiap kontennya pun selalu berada di angka 10 ribu. Bahkan beberapa video musik dari artis andalan mereka tembus lebih dari 1 juta penonton. Penghasilan yang didapat dari YouTube pun cukup besar.