SuaraJabar.id - Prolaps organ panggul (POP) kerap disebut juga sebagai hernia atau turun berok. Kondisi ini membuat organ panggul terlepas tidak pada tempatnya hingga membuat kandung kemih, rahim (uterus) atau usus akan turun dari posisi normal di perut bagian bawah dan menekan dinding vagina.
Orang yang mengalami POP kerap mengeluhkan sakit dan nyeri yang sangat kuat di bagian panggul dan perut bagian bawah. Kondisi ini banyak terjadi pada perempuan setelah melahirkan secara normal.
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Uroginekologi, dr. Astrid Yunita, Sp.OG (K), perempuan yang menderita POP ini cukup mengkhawatirkan, jadi perlu cepat ditangani.
“Posisi rahim yang normal berada tepat di atas vagina, namun posisi itu dapat berubah, menurun ke vagina dan ini tentu sakitnya sungguh luar biasa,” ujar dia dalam pernyataan tertulis yang diterima SuaraJabar.com baru-baru ini.
Baca Juga:Nagita Slavina Pakai Kalung Berbentuk Vagina di Sumba, Ini Maknanya
Menurutnya, prolaps organ panggul bisa terjadi pada perempuan usia berapapun, meski lebih banyak dialami oleh perempuan usia menopause, atau yang pernah melahirkan normal.
Untuk mengetahui lebih lanjut, prolaps juga dapat meliputi tiga area berdasarkan segmen dinding vagina yang mengalami penurunan, yakni:
1. Prolaps anterior yang terjadi pada dinding vagina anterior (urethrokel, sistokel).
2. Prolaps posterior yang terjadi pada dinding vagina posterior (rektokel, enterokel).
3. Prolaps apikal/superior yang terjadi pada dinding vagina apikal (leher rahim/serviks, rahim/uterus, puncak vagina).
Baca Juga:Sarat Makna, Ketahui Arti Kalung Simbol Vagina yang Dipakai Nagita Slavina
Untuk prolaps pada rahim dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Stadium 1 — Penurunan sampai dengan setengah panjang vagina