Hasil Survei Internal Pilkada Kabupaten Bandung Bocor, Ini Pemenangnya

Direktur Eksekutif Poldata Indonesia Konsultan Arif Fajar Budiman membenarkan hasil tersebut. Namun dirinya menyatakan heran mengapa informasi tersebut bisa beredar ke publik.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 04 Desember 2020 | 13:02 WIB
Hasil Survei Internal Pilkada Kabupaten Bandung Bocor, Ini Pemenangnya
Hasil survei internal Pilkada Kabupaten Bandung yang bocor ke publik. [Ayobandung.com]

SuaraJabar.id - Publik di Kabupaten Bandung dikagetkan dengan sebuah gambar yang berisi grafik hasil survei Pilkada Kabupaten Bandung 2020. Yang membuat publik kaget, gambar tersebut memuat tulisan rahasia.

Dokumen hasil survei tersebut mendadak terkirim di sejumlah grup aplikasi WhatsApp dan sosial media.

Dokumen pemaparan hasil survei yang bocor itu diduga merupakan survei terakhir yang dibuat oleh lembaga survei Poldata Konsultan.

Hasil dari survei terakhir menjelang pencoblosan Pilkada Kabupaten Bandung itu salah satunya terkait tingkat elektabilitas yang tercantum, yakni paslon Nia–Usman sebesar 40,91% yang ditunjukan dalam angka dan grafik batang berwarna kuning, sementara elektabilitas Yena–Atep sebesar 10,93% yang ditunjukan dalam angka dan grafik batang berwarna merah.

Baca Juga:Bandung Masuk Zona Merah, Ridwan Kamil Imbau Wisatawan Tak Liburan

Sementara angka elektabilitas Dadang–Sahrul sebesar 35,03% yang ditunjukan dalam angka dan grafik batang berwarna hijau.

Selain itu, terdapat angka 13,13% di atas grafik batang berwarna putih yang menunjukan jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters).

Ketika dikonfirmasi melalui telepon, Direktur Eksekutif Poldata Indonesia Konsultan Arif Fajar Budiman membenarkan hasil tersebut. Namun dirinya menyatakan heran mengapa informasi tersebut bisa beredar ke publik. Menurutnya, informasi tersebut hanya disampaikan pada sejumlah orang tertentu saja.

"Data tersebut benar. Survei tersebut dilaksanakan untuk tujuan kajian ilmu. Oleh karena itu dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa rekayasa apa pun. Saya heran mengapa itu bisa bocor ke publik," ujar Fajar, Kamis (3/12/2020) malam.

Fajar sendiri tidak berkomentar banyak terkait kenapa dokumen sepenting itu bisa bocor ke publik. Kendati demikian, dirinya masih melakukan penelusuran penyebab dokumen tersebut bisa tersebar di grup-grup WhatsApp warga Kabupaten Bandung.

Baca Juga:Videonya Viral, Begini Kondisi Bocah yang Terlindas Mobil di SPBU

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini