Jika dibaca, puisi Wahyu ini akan mengundang kagum dan haru pembaca. Bagaimana tidak, dia menulisnya dengan deskripsi alam yang rusak akibat tambang. Tulisan itu dia kemas dengan cara satire.

Unggahan yang sudah di retweet hampir dua ribu ini, mendorong warganet berkomentar.
"Aku menangis baca ini. Antara hormonal dan memang segitunya lelah dengan kondisi Indonesia. Tetiba menemukan dan melihat anak-anak menulis ini, mewakili kelelahan semua rakyat daerah dimana-mana, my heart just can't," komentar akun @salima252.
"This. Wajah kecewa namun lega. Sungai Enim yang dimaksud bapaknya ini berada di sepanjang kota kecil Tanjung Enim, pusat kegiatan tambang batubara di Sumatera Selatan. I grew up here and knew exactly how it looks. Banyak ikannya," tulis akun @anchabasgan.
Baca Juga:Tak Sadar Rambutnya Terbakar, Video Wanita Kasih Surprise Ultah Ini Viral
"The poetry rips the government face, to the core. Keep that writing talent going, boy," ujar akun @kiki_amalia.
Tapi ada juga warganet yang penasaran dengan karya puisi juara satu, karena juara dua saja sudah membuat mereka takjub.
"Kalau juara dua sebagus ini, juara satu sebagus apa," tulis penasaran akun @garganteua.
"Bagus banget. Puisinya sarat makna. Yang juara satu pasti bagus juga," komentar akun @prayugosurip.
Baca Juga:Bikin Sesi Foto Sendiri, Pengantin Perempuan Ini Viral di Media Sosial