SuaraJabar.id - Ribuan warga Kota Bandung menjadi korban rentenir. Jumlah ini berdasarkan data dari Satgas Anti Rentenir Kota Bandung.
Satgas ini dibentuk tiga tahun lalu. Ini merupakan salah satu perwujudan visi dan misi Wali Kota Bandung Oded M Danial dan wakilnya Yana Mulyana, yakni membantu warga yang terjerat rentenir.
Tiga tahun berjalan, Satgas Anti Rentenir Kota Bandung telah melayani sekitar 5.720 pengaduan dari warga yang terjerat atau menjadi korban rentenir.
Namun, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana memperkirakan masih banyak warga yang enggan mengadu.
Baca Juga:Polrestabes Bandung Tangkap 8 Begal Sadis dalam Sepekan
Yana Mulyana berharap Satgas Anti Rentenir bisa lebih aktif lagi melayani berbagai pengaduan dari masyarakat yang menjadi korban rentenir.
"Ini seperti puncak gunung es. Kelihatannya di permukaan itu tidak banyak, mungkin banyak yang malu atau seperti apa. Ini juga harus terus sosialisasi, mungkin banyak juga yang belum tau Satgas Anti Rentenir," katanya menerima Satgasus Rentenir Kota Bandung di Ruang Rapat Wakil Wali Kota, Balai Kota Bandung, Selasa (19/1/2021).
"Tapi jangan sampai ekspektasi masyarakat juga terlalu tinggi. Seperti penyelesaian pembayaran atau pembiayaan, padahal tidak," lanjutnya.
Menurut Yana, Satgas Anti Rentenir bisa memfasilitasi orang-orang yang terjerat rentenir. Sehingga orang tersebut bisa menyelesaikannya lewat bantuan lembaga keuangan atau yang lainnya.
"Saya pikir ini merupakan suatu keberanian dengan membentuk Satgas Anti Renternir. Mudah-mudahan bisa melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga agar tidak tertarik ke rentenir," ucapnya.
Baca Juga:Pohon di Cihampelas Keluarkan Asap, Warganet: Penunggunya Lagi Ngaliwet
"Kemungkinan orang tertarik ke rentenir karena ke bank itu banyak persyaratan, seperti jaminan. Padahal tidak semua orang bisa menjaminkan sesuatu," lanjutnya.
Yana berharap, Satgas Anti Rentenir juga bisa bekerja sama dengan dinas, lembaga, atau instansi lainnya dalam membantu para korban rentenir.
"Seperti Bank Bandung misalnya. Jadi teman-teman bisa memfasilitasi yang punya masalah, tapi kita harus punya juga solusinya," katanya.