SuaraJabar.id - Gabriel Enya Nanang, 49 tahun, sebelumnya tak pernah membayangkan pandemi Covid-19, akan berimbas juga pada pagelaran musik cadas di Kota Bandung.
Vokalis band beraliran trash metal, Goredath itu mengaku membatalkan beberapa agenda manggung dari mulai dalam negeri hingga luar negeri.
"Akibat pandemi ini kami batal manggung di Thailand," ujar Gabriel kepada Suara.com belum lama ini.
Goredath merupakan grup musik anyar asal Bandung. Terbentuk pada 2016, Goredath sempat vakum selama beberapa tahun lantaran ditinggal gitarisnya, Kassa.
Baca Juga:Dear Ridwan Kamil, Akang Dicari Warga Korban Ledakan Gunung Bohong
Personil awal Goredath diisi oleh Gabriel (vokal), Cuky Hellicon memainkan gitar bass, Abah Andris--eks Burgerkill--sebagai drummer, dan Kassa sebagai lead gitar.
Mereka baru kemudian kembali manggung lagi pada 2018, setelah kedatang duo gitaris asal band cadas lainnya The Cruel, Muhammad Azmi dan Jabir.
"Bucek (vokalis) The Cruel juga Mesin Tempur bilang, gimana nih diundang tapi pada nggak ada, saya balas ya gimana kan nggak ada pemain gitarnya, ya udah pakai Azmi sama Jabir aja, akhirnya main lagi kita," ujar Gabriel.
Selang setahun berikutnya, Goredath memberanikan diri merilis dua singlenya berjudul Manic Depression dan Fight. Mereka merekam kedua lagu itu di perusahaan rekaman indie Bandung, Grimloc Record.
"Alhamdulillah respon dari temen-temen bagus ya, mengapresiasi lah," katanya.
Baca Juga:Objek Wisata di Lembang Babak Belur Selama PPKM
Goredath, kata dia, banyak terpengaruh karya-karya grup musik trash metal semacam Kreator, Megadeth, hingga Slayer. Tak ayal, saat mendengarkan dua single Goredath mengingatkan kita pada lagu-lagu band trash metal mancanegara di atas.