SuaraJabar.id - Bupati Cirebon Imron menegaskan pihaknya bakal mencegah pemudik yang berstatus positif Covid-19 untuk kembali ke daerah asal. Ini dilakukan untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
Ia mengatakan, pihaknya memprediksi puncak arus balik mudik terjadi pada hari Minggu (16/5/2021). Namun nyatanya kata dia, hingga hari ini, Rabu (19/5/2021) arus balik mudik masih terpantau cukup ramai.
Oleh karena itu kata dia, para petugas gabungan tetap melakukan penyekatan serta pemeriksaan kepada para pemudik yang akan kembali ke wilayah Jakarta. Menurutnya, penyekatan tersebut untuk memastikan bahwa para pemudik sudah terbebas dari Covid-19 dengan cara melakukan tes antigen di pos-pos yang sudah disediakan.
"Masih banyak pemudik yang melakukan perjalanan dari Jawa Tengah Ke arah Jakarta. Padahal kami sudah prediksi bahwa arus balik terjadi pada hari minggu, tetapi sampai hari ini masih banyak pemudik yang melewati wilayah Kabupaten Cirebon," kata Bupati Cirebon Imron saat memantau operasi penyekatan arus balik mudik di Pos Susukan.
Baca Juga:Jemput Bola, Polda Metro Tes Covid-19 Pemudik di Kalibata
"Kita antisipasi hal itu, sehingga kita perpanjang dari 18 sampai 24 Mei untuk pos penyekatan di beberapa titik di Kabupaten Cirebon. Dan sampai hari ini juga masih banyak pemudik yang kembali ke arah Jakarta," katanya.
Selain itu, kata Imron dari ribuan para pemudik yang dilakukan tes antigen ada sekitar tujuh orang yang dinyatakan reaktif Covid-19.
"Tujuh orang kita putar balikan ke daerah asal karena saat tes antigen hasilnya reaktif. Dan untuk yang lainnya kami suruh lanjutkan perjalanan dengan membawa hasil bebas Covid-19," katanya.
Di kesempatan yang sama, Kapolresta Cirebon, Kombes Pol. M. Syahduddi menyebutkan, selama melakukan penyekatan dan pemeriksaan kesehatan sudah ribuan pemudik dilakukan tes antigen.
"Selama ini, kami sudah lakukan tes antigen sebanyak 1.193 dan tujuh di antaranya reaktif," katanya.
Baca Juga:Lima Pemudik di Terminal Pulogebang Positif Covid-19
pihaknya berkoordinasi dengan dinas kesehatan tiap wilayah termasuk mengirim data ke daerah mereka untuk dilakukan tindakan tes usap PCR apakah reaktifnya karena positif Covid-19 atau tidak.
"Kita koordinasikan ke Dinas Kesehatan wilayah mereka masing-masing, sehingga kita tidak diperkenankan mereka untuk melanjutkan ke Jakarta," katanya.
Ia juga menjelaskan, bahwa monitoring kali ini, merupakan kegiatan perpanjang waktu penyekatan. Dimana dilakukan mulai dari tanggal 18 hingga 24 Mei mendatang. Menurutnya, hal itu dilakukan masih meningkatnya volume kendaraan pemudik yang melintas di wilayah Kabupaten Cirebon pada jam jam tertentu.
"Penyekatan ini untuk antisipasi adanya lonjakan arus balik dari arah Jawa Tengah ke arah Jakarta. Sehingga atas dasar itu, kami memperpanjang pengaktifan pos penyekatan, di wilayah hukum Polresta Cirebon dengan melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan," katanya.
Syahduddi menjelaskan, para pemudik dari Jawa Tengah menuju wilayah Jakarta akan diberhentikan dan dilakukan tes antigen di beberapa pos yang sudah disediakan. Namun setelah lolos di wilayah Cirebon, mereka juga akan menemui penyekatan di Indramayu. Sehingga nanti jika sudah masuk Jakarta mereka betul betul dinyatakan steril dan non reaktif Covid-19.
"Artinya mereka setelah dinyatakan bebas Covid-19 mereka bisa melanjutkan perjalanan. Kami petugas melakukan tes antigen secara random sampling untuk memastikan masyarakat yang bergerak dari arah Jawa Tengah ke Jakarta non reaktif Covid-19," katanya.
Kontributor : Abdul Rohman