Serang Markas TNI, Dadang Buaya Terancam 10 Tahun Bui

"Untuk pasalnya diterapkan ada pasal darurat, untuk barang bukti yang kita sita dua buah golok, samurai, tongkat besi dan miras," kata Kapolres Garut.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 01 Juni 2021 | 10:35 WIB
Serang Markas TNI, Dadang Buaya Terancam 10 Tahun Bui
Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Adi Benny Cahyono bersama Komandan Kodim 0611 Garut Letkol Czi Deni Iskandar menunjukkan barang bukti milik preman di Markas Polres Garut, Senin (31/5/2021). [ANTARA/Feri Purnama]

SuaraJabar.id - Dadang Buaya (39), preman yang menyerang Markas Koramil Pameungpeuk dan menantang Perwira TNI AD diancam hukuman 10 tahun penjara.

Kapolres Garut AKBP Adi Benny Cahyono mengatakan, ancaman 10 tahun penjara itu akibat perbuatan Dadang Buaya mengganggu ketertiban umum dan membawa senjata tajam.

"Ancaman hukuman terberat 10 tahun penjara," kata AKBP Adi Benny Cahyono saat jumpa pers penangkapan dua orang preman di Markas Polres Garut, Senin (1/6/2021).

Ia menuturkan polisi menangkap dua preman, yakni Dadang Buaya (39) yang membuat onar dan menantang berkelahi perwira TNI di depan Markas Koramil Pameungpeuk, dan seorang anak buahnya Hendriawan warga Pameungpeuk, Garut.

Baca Juga:Geger Tukang Cukur Asal Garut Ditemukan Tewas di Kiosnya di Bekasi

Dadang ditangkap karena melakukan ancaman dengan menggunakan senjata tajam terhadap seorang nelayan, juga menantang perwira TNI termasuk anggota Polsek Pameungpeuk.

Akibat perbuatannya itu dijerat dengan Undang-undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 Jo Pasal 170 KUHPidana Jo Pasal 351 KUHP tentang perbuatan melakukan kekerasan secara bersama-sama dan penganiayaan.

"Untuk pasalnya diterapkan ada pasal darurat, untuk barang bukti yang kita sita dua buah golok, samurai, tongkat besi dan miras," katanya.

Kapolres menyampaikan penangkapan terhadap preman itu karena sebelumnya terlibat pertikaian dengan seorang nelayan di Sayang Heulang, Kecamatan Pameungpeuk, Jumat (28/5).

Nelayan yang mendapat ancaman dengan menggunakan senjata tajam itu meminta bantuan kepada adiknya seorang perwira TNI dari Depok yang sedang cuti di Pameungpeuk.

Baca Juga:Preman Berkedok Pengamen Masih Berkeliaran di Kota Bandung

Kedatangan anggota TNI itu tidak mampu mereda pertikaian tersebut, bahkan anggota Polsek Pameungpeuk juga hendak mendapatkan tindakan kekerasan dari preman saat akan melerainya, hingga akhirnya berhasil dibubarkan.

Namun beberapa saat kemudian Dadang bersama teman-temannya mendatangi Markas Koramil untuk mencari anggota TNI yang sempat bertikai sebelumnya sambil membawa senjata tajam.

Aksi preman itu berhasil dicegah anggota Koramil dan mengamankan barang bukti senjata tajam dan minuman keras, kemudian Dadang pergi dan mendatangi Polsek Pameungpeuk dan terjadi keributan dengan anggota polsek.

Usai melakukan aksinya itu, tim dari Kepolisian Resor Garut menangkap preman tersebut di rumahnya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.

Kapolres menyampaikan jajarannya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap preman tersebut yang sampai saat ini kondisinya masih dalam keadaan mabuk.

"Sampai saat ini pemeriksaan tersangka masih dalam mabuk berat," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini