Warga Positif COVID-19 di Kampung yang di-Lockdown di Garut Bertambah

Warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 seluruhnya berada di satu desa, yakni Desa Panyindangan, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 16 Juni 2021 | 11:15 WIB
Warga Positif COVID-19 di Kampung yang di-Lockdown di Garut Bertambah
ILUSTRASI micro lockdown. [ANTARA/Mentari Dwi Gayati]

SuaraJabar.id - Warga di satu kampung di Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah menjadi 53 orang.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut memperkirakan warga yang positif COVID-19 akan terus meningkat karena dilaporkan banyak warga kontak fisik dengan pasien COVID-19.

"Jadi kemungkinan masih akan terus bertambah angka positifnya, angka terakhir sampai kemarin (Senin) itu ada 53 orang positif," kata Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut yang juga Camat Cisompet, Rahmat Alamsyah, saat dihubungi wartawan di Garut, Selasa (16/6/2021).

Rahmat menuturkan warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 seluruhnya berada di satu desa, yakni Desa Panyindangan, Kecamatan Cisompet, dengan kondisi gejala ringan.

Baca Juga:Kasus Covid-19 Naik Tajam, Menag Terbitkan Edaran Pembatasan Kegiatan di Rumah Ibadah

Petugas medis, kata dia, sudah menjemput mereka yang positif COVID-19 untuk menjalani isolasi dan mendapatkan penanganan medis di Gedung Olahraga (GOR) Desa Payindangan.

"Yang positif itu paling banyak dari RW 1, kalau yang di sana kita isolasi di rumah masing-masing, sementara satu RW itu kita 'lockdown', sementara warga yang dari luar RW 1 kita bawa ke Gor Desa agar pengawasannya mudah," katanya.

Ia menyampaikan petugas medis di lapangan dengan keterbatasan personel terus berupaya melakukan tes usap terhadap warga yang diketahui kontak fisik dan mengeluhkan gejala terganggunya penciuman untuk mendeteksi penularan wabah COVID-19 di kampung itu.

Lonjakan kasus positif COVID-19 di kampung itu, kata dia, terjadi setelah melewati musim libur hari raya yang memicu banyak orang beraktivitas di luar rumah dan berkerumun tanpa mematuhi protokol kesehatan.

"Kasus ini memang susah dipastikan dari mananya, tapi perkiraan masih merupakan dampak aktivitas selama Lebaran, kita juga tak bisa memastikan, apalagi ini sudah menyebar," katanya.

Baca Juga:Langgar Aturan PPKM, 3 Warung Kopi di Aceh Timur Disegel

Ia berharap wabah penularan COVID-19 di daerah itu tidak bertambah, jika terus ditemukan kasus baru dan kapasitas Gor Desa tidak mencukupi maka akan menggunakan fasilitas lain untuk dijadikan ruang isolasi.

Selama ini warga yang terkonfirmasi positif COVID-19, kata dia, menunjukkan gejala ringan, dan tidak ada yang harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.

"Sementara belum ada yang dirujuk ke rumah sakit, rata-rata gejala ringan, seperti hilang penciuman dan beberapa juga ada yang demam," katanya.

Laporan terbaru Satgas COVID-19 Garut pada Senin (14/6) terdapat kasus baru positif COVID-19 di Kabupaten Garut sebanyak 376 kasus atau jumlah paling tinggi dalam satu hari dibandingkan dengan laporan harian selama ini.

Secara keseluruhan sejak ditetapkan darurat wabah COVID-19 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut sebanyak 12.718 kasus, dari kasus itu sebanyak 1.964 kasus isolasi mandiri, 552 kasus isolasi di rumah sakit, 9.632 kasus dinyatakan sembuh, dan 570 kasus meninggal dunia. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini