SuaraJabar.id - Kasus kematian akibat Covid-19 di Kota Cimahi bertambah terus. Hal itu menyebabkan ketersediaan lahan pemakaman di sana kian menipis.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, hingga Minggu (27/6/2021) tercatat sudah ada 282 orang yang dikebumikan secara protokol COVID-19 di sejumlah pemakaman di Kota Cimahi.
Yakni TPU Muslim Cipageran ada 116 malam, TPU Leuwigajah ada 12 malam, TPU Lebaksaat 8 makam, TPU Lebaksaat Blok D 120 makam dan TPU Lebaksaat 26 makam.
"Semakin sedikit ketersediannya. Yang meninggal rata-rata per hari 3 orang. Terakhir Sabtu sampai 10 orang sehari," ungkap Kepala DPKP Kota Cimahi, M Nur Kuswandana saat dihubungi Suara.com.
Baca Juga:Cukup Akad, Warga Cimahi Dilarang Gelar Resepsi Pernikahan hingga 5 Juli 2021
Untuk saat ini, terang Nur, lahan pemakaman khusus Covid-19 yang tersisa hanya di TPU Lebaksaat Block C yang berada di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara yang menyisakan sekitar 124 liang lahat. "Sudah habis sekarang tinggal Blok C," ucapnya.
Diakuinya, pihaknya mengalami keterbatasan lahan untuk pemakaman baru khusus Covid. Untuk itu sejak tahun lalu Pemkot Cimahi membuat kebijakan bahwa pemakaman khusus Covid hanya bagi warga yang memiliki KTP Kota Cimahi dan personel TNI, Polri serta ASN yang bertugas di Kota mungil ini.
"Banyak warga luar KTP Cimahi walau meninggalnya misal di RSUD atau Dustira mohon maaf tidak bisa dimakamkan di Cimahi kalau tidak ber-KTP Cimahi," tegas Nur.
Dirinya melanjutkan, kasus COVID-19 yang meningkat ini ternyata diikuti dengan tren pasien yang meninggal akibat paparan COVID-19. Ia berharap pandemi ini segera berakhir.
Sementara itu di Kabupaten Bandung Barat (KBB), aktivitas penguburan jenazah Covid-19 di TPU khusus yang ada di Desa Rajamandala, Kecamatan Cipatat, mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Baca Juga:Duh, Antrean Vaksinasi Massal Tak Jaga Jarak
Asisten Daerah II Pemda KBB Maman Sulaiman mengakui jika dalam beberapa hari terakhir, pihaknya menerima laporan warga meninggal yang terkena Covid-19. Seperti sebelumnya di Desa Tanimulya Ngamprah dalam sehari ada lima warga, kemudian di Desa Cilame ada dua.
"Setiap harinya kita mendapatkan laporan ada warga yang meninggal karena Covid-19. Khususnya dalam beberapa hari terakhir karena kasusnya sedang naik," terangnya.
Sebagian dari meraka ada yang dikubur di TPU khusus milik Pemda KBB yang ada di Desa Rajamandala, Kecamatan Cipatat. Tapi ada juga yang dibawa keluarganya untuk dimakamkan di pemakaman keluarga seperti di Subang, supaya lebih cepat tertangani.
"Sebenarnya TPU khusus di Rajamandala siap menampung tapi mungkin keluarga ada pertimbangan lain. Hanya memang karena keterbatasan personel dan fasilitas penerangan, pemakaman di sana tidak 24 jam," ucapnya.
Pihaknya akan mencoba mengajukan bantuan anggaran agar sarana prasarana penunjang bagi penggali kubur di TPU khusus Covid-19 dilengkapi.
Sehingga ketika ada yang meninggal malam hari bisa langsung dikebumikan tanpa harus menunggu keesokan harinya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki